Tentang Summer Expedition
Musim panas menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta astronomi di seluruh dunia. Di Indonesia musim kemarau tahun ini sudah dimulai sekitar bulan Juni. Dalam rangka menyemarakkan agenda musim kemarau, Penjelajah Langit meluncurkan program baru yang bernama Summer Expedition atau Ekspedisi Musim Panas. Summer Expedition merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menjelajahi keindahan langit malam di musim panas. Summer Expedition memiliki perbedaan dengan pengamatan lain. Dalam Summer Expedition, tempat yang digunakan sangat gelap (dark sky) sehingga bisa melihat benda langit yang redup sekalipun. Selain itu kegiatan ini didesain untuk berdiskusi intensif tentang astronomi dan setelah selesai kegiatan seluruh peserta diwajibkan memiliki karya. Dinamakan ekspedisi musim panas karena untuk mencapai tempat yang dark sky tentu akan melewati medan yang berat, mengingat tempat yang dark sky tidak akan dijumpai di wilayah kota. Summer Expedition sangat cocok bagi teman-teman yang menyukai petualangan dan penjelajahan dengan medan yang sulit. Summer Expedition ini dicanangkan akan menjadi agenda wajib yang dilaksanakan setiap tahun.
Review Summer Expedition 2015
Setelah melalui survey yang dilakukan oleh tiga anggota Penjelajah Langit yaitu Nazir Hasan, Fadhilah, dan Muhammad Iqra, pada tahun ini Summer Expedition dilaksanakan di Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur. Pantai Klayar merupakan pantai yang terletak di desa Kalak, kecamatan Doonorojo, Kabupaten Pacitan. Jaraknya sekitar 40 km ke arah barat dari kota Pacitan. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam dari pusat Kota Yogyakarta melalui jalur Gunung Kidul. Pantai Klayar memiliki fenomena unik yaitu ada sebuah celah di batu karang. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai Seruling Laut. Satu lagi keunikannya, di deretan tebing karang di sisi timur inilah terdapat karang raksasa mirip Sphinx(wikipedia.org).
Sebanyak 10 anggota Penjelajah Langit ikut serta dalam kegiatan ini. Kami membawa empat kamera DSLR dan sebuah binokuler. Perjalanan dimulai pada pukul 19.30 WIB. Sepanjang perjalanan menuju Pantai Klayar akan dihiasi dengan pemandangan yang menakjubkan. Kerlap-kerlip lampu dari ketinggian Gunung Kidul membuat kami takjub. Pada saat memasuki kawasan Jawa Timur, jalanan sudah mulai tidak bersahabat, jalanan berkelok-kelok, menanjak, dan sangat gelap. Ketegangan pun muncul ketika mobil yang kami kendarai tidak kuat menanjak dan berhenti di tengah tanjakan tinggi. Tidak ada satupun orang yang bisa membantu di tengah malam karena lokasinya sepi, di kiri jalan banyak pepohonan dan jurang. Kami semua terdiam dan menahan nafas. Jika mundur tentu kami akan terperosok begitu saja. Dengan penuh resiko, Nazir yang menjadi supir kemudian melepaskan hand rem. Mobil kami pun lepas dan mundur. Dengan sigap Nazir kembali menginjak gas sebelum mobil semakin tak terkendali. Kami semakin panik di saat suara deru mobil sudah seperti mesin pesawat saking kerasnya. Alhamdulillah, perlahan-lahan mobil dapat berjalan merangkak dan berhasil melewati tanjakan. Kejadian seperti itu terjadi berulang-ulang hingga kami sampai di Pantai Klayar. Belum sampai di Pantai Klayar, kami sudah disambut dengan sebuah fireball yang tampak dari kaca depan mobil. Kondisi langit saat itu cerah dan kami pun beberapa kali melihat keluar kaca mobil lalu serempak berucap “MasyaaAllah indah banget!”
Pukul 23.45 sesampainya di Pantai Klayar, kami mengakhiri ketegangan yang mencekam itu. Dan semuanya terbayar ketika kami melihat ke atas. Kami semua terdiam, bukan karena tegang melainkan takjub dengan langit yang luar biasa indah. “Rasi yang kita lihat di mobil tadi mana ya? Kok di sini isinya bintang semua, jadi bingung.”
Mas Eko kemudian memberi tugas kepada kami. Masing-masing dari kami bertugas memotret sebuah benda langit. Ada yang memotret Pleiades, Andromeda, Orion, LMC dan SMC, Venus, dan lain-lain. Di sana kami tak hanya dapat melihat bintang redup, namun juga nebula dan galaksi. Nebula orion, LMC, SMC, dan Monocerotid dapat terlihat sangat jelas dengan mata telanjang. Di sela-sela aktivitas, sebuah fireball dan belasan meteor melintasi langit. Selain mempelajari benda langit, kami juga berdiskusi mengenai blackhole, whitehole, wormhole, galaksi, tata koordinat benda langit, dan gerak benda langit. Pagi harinya kami kembali dibuat takjub dengan munculnya Planet Venus yang cahayanya seperti Bulan, sangat terang. Meski beberapa kali langit tertutup awan, kami sangat puas dapat melihat seluruh benda langit di Pantai Klayar. Kegiatanpun diakhiri dengan foto-foto dan menikmati kesejukan suasana pasir putih Pantai Klayar di pagi hari yang cerah.
Saat perjalanan pulang, kami disuguhi pemandangan batu kapur dan tebing batu-batuan yang indah di kanan dan kiri jalan. Pepohonan kering yang berderet di bukit-bukit seakan mengantarkan perjalanan pulang kami. Sawah-sawah dan keramahan warga akan membuat kami rindu perjalanan kali ini. Alhamdulillaah kami semua pulang dengan selamat. Rasa kekeluargaan sungguh terasa di setiap perjalanan kami. InsyaAllah tahun depan Summer Expedition akan dibuka untuk umum. Nantikan Summer Expedition 2016 guys!! Ikuti terus perjalanan Penjelajah Langit! Let’s bringing astronomy to the people.
Galeri aktiftias Summer Expedition 2015 dapat anda simak pada tautan berikut ini https://www.facebook.com/media/set/?set=oa.860790347350450&type=1
Karya-karya Summer Expedition 2015