Jupiter

Planet Jupiter
Planet Jupiter sebagai planet terbesar di tatasurya. Credit : NASA/JPL/Space Science Institute

Jupiter adalah planet terdekat kelima dari pusat tata surya setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jaraknya dari matahari rata-rata 778,3 juta km. Planet ini merupakan planet terbesar sekaligus terberat dalam tata surya kita. Diameter ekuatornya mencapai 149.980 km dengan massa 318 kali massa bumi. Ukurannya yang sangat besar dan tersusun atas kumpulan gas menggolongkan Jupiter sebagai Planet Jovian bersama Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Nama Jupiter diambil dari nama raja para dewa di Romawi kuno yang merupakan dewa paling penting dalam Pantheon kedua. Pada kondisi langit yang mendukung, Jupiter bisa diamati langsung dengan mata telanjang sebagai objek tercerah keempat dilangit setelah Matahari, Bulan dan Venus. Namun, pada saat tertentu Mars bisa terlihat lebih cerah daripada Jupiter.

Diperlukan 9,55 jam untuk Jupiter berotasi setiap harinya, sedangkan untuk revolusinya ia membutuhkan waktu selama 11,86 tahun dalam lintasan orbit yang sedikit elips (oval). Pada permukaan dapat kita jumpai bintik merah raksasa (Great Red Spot),dimana GRS merupakan ciri khas dari si planet jupiter. Bintik raksasa ini adalah badai antisilikon permanen atau biasa disebut Badai Besar Abadi yang terletak di 22o selatan khatulistiwa.

Jupiter bersama empat satelit Galilean. Credit : Stewartde

Komposisi atmosfer Jupiter mirip dengan matahari, tersusun atas 88-92% Hidrogen (H) dan 8-12% Helium (He). Persentasi ini berdasarkan pada jumlah molekul di atmosfer, bukan pada jumlah massa mereka. Selain kedua penyusun tersebut, terdapat pula unsur lain seperti metana (CH4), amonia (NH3), phosphine (PH3) , asetilena (C2H2), etana (C2H6), germanium (Ge), karbon monoksida (CO), air (H2O) dan besi (Fe). Unsur-unsur inilah yang nantinya membentuk lapisan awan warna-warni di batas ketinggian yang berbeda. Suhu di permukaan planet ini berkisar antara -140oC sampai dengan 21oC.

Jupiter memiliki banyak satelit yang mengiringinya, sampai saat ini tercatat 67 satelit yang dilaporkan astronom dan diakui penamaannya oleh IAU  (International Astronomical Union). Empat satelit terbesarnya ditemukan seorang astronom Italia, Galileo Galilei. Keempat satelit itu adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto  yang kemudian dikenal sebagai Satelit Galilean.

Planet gas raksasa ini ternyata juga memiliki cincin, sama halnya dengan Saturnus. Sayangnya, cincin Jupiter jauh lebih redup sehingga kita di Bumi tidak bisa menikmati keindahannya meski menggunakan teleskop. Hal ini disebabkan materi pembentuknya bukanlah es seperti di Saturnus melainkan batuan dan pecahan-pecahan debu. Cincin Juipter terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu lapisan 1979 J1R (Halo), 1979 J2R (Main) dan 1979 J3R (Gossamer). Di antara lapisan-lapisan itu, terdapat beberapa orbit satelit Jupiter seperti Metis dan Adrastea pada cincin “utama”, serta Almathea pada cincin “Gossamer”. Para astronom memprediksikan bahwa materi penyusun cincin utama tak lain merupakan materi-materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis

 

Lapisan cincin tipis pada jupiter. Credit : NASA/JPL/Cornell University



Referensi:

solarsystem.nasa.gov

id.wikipedia.org

en.wikipedia.org

Leave a Reply