Kalender Astronomi Bulan September 2017

Kalender Peristiwa Astronomi

Puncak Hujan Meteor Aurigids
Hujan meteor Aurigids akan mencapai puncak aktifitasnya pada tanggal 1 September 2017. Banyaknya meteor yang akan tampak di langit malam diperkirakan sekitar 6 meteor per jam. Hujan meteor Aurigids muncul dari rasi bintang Auriga. Pada saat puncak aktifitas hujan meteor terjadi, Rasi bintang Auriga akan terbit pada pukul 01.30 waktu lokal. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena hujan meteor Aurigids adalah melihat ke arah Rasi Auriga pukul 01.30 waktu lokal hingga waktu terbit Matahari.
Fase Bulan : Sabit Muda.

Bulan Purnama
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada 06 September 2017. Dalam satu malam penuh dapat diperkirakan langit akan terang benderang dan hanya sedikit bintang yang tampak. Bulan akan bersinar menerangi langit malam mulai selepas Matahari terbenam hingga Matahari terbit. Jarak antara Bumi dan Bulan saat itu sejauh 381.530 km.

Konjungsi Jupiter Spica
Pada sore 06 September 2017 selepas Matahari terbenam, bintang terang Spica akan bersebelahan dengan planet Jupiter yang tampak seperti “bintang terang tak berkelip”berwarna kuning muda disebelah sisi selatan. Peristiwa ini dapat anda saksikan di belahan langit barat mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 20.00 waktu lokal

Puncak Hujan Meteor Epsillon-Perseids
Hujan meteor Epsillon-Perseids akan mencapai puncak aktifitasnya pada tanggal 09 September 2017. Banyaknya meteor yang akan tampak di langit malam diperkirakan sekitar 5 meteor per jam. Hujan meteor Epsillon-Perseids muncul dari rasi bintang Perseus. Pada saat puncak aktifitas hujan meteor terjadi, Rasi bintang Perseus akan terbit pada pukul 23.00 waktu lokal. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena hujan meteor Epsillon-Perseids adalah melihat ke arah Rasi Perseus mulai 09 September 2017 pukul 23.00 waktu lokal hingga waktu terbit Matahari.
Fase Bulan : Sabit Muda

Bulan Kuarter Akhir
Fase Bulan kuarter akhir akan terjadi pada 12 September 2017. Pada sore hari 12 September 2017 hingga waktu tengah malam, langit akan gelap dan terlihat banyak bintang karena kondisi langit terbebas dari cahaya Bulan. Bulan akan terbit sekitar tengah malam dan akan berada di atas kepala pengamat saat Matahari terbit.

Konjungsi Bulan-Aldebaran
Pada malam 12 September 2017, Bulan yang berada pada fase kuarter akhir akan bersebelahan dengan bintang Aldebaran berwarna merah disebelah sisi timur Bulan. Peristiwa ini dapat anda saksikan di belahan langit timur mulai pukul 23.08 waktu lokal hingga Matahari terbit selepas Matahari.

Okultasi Bulan-Venus
Pada pagi 18 September 2017 tepatnya pukul 05.39 WIB peristiwa okultasi Venus atau tertutupnya planet Venus oleh Bulan akan terjadi. Planet Venus yang tampak seperti “bintang terang tak berkelip” berwarna kuning muda akan tertutup sejenak oleh cakram Bulan selepas Matahari terbit. Peristiwa ini dapat disaksikan mulai pukul pukul 05.39 WIB dan disarankan menggunakan binokuler maupun teleskop.

Simulasi dari menjelang okultasi atau gerhana planet Venus oleh Bulan yang akan terjadi pada 18 september 2017 pukul 05.39 WIB. Sumber : Stellarium

Bulan Baru
Fase Bulan baru akan terjadi pada 20 September 2017 dengan konjungsi Bulan Matahari pada pukul 12.31 WIB. Diperkirakan pada sore 20 September 2017 saat Matahari terbenam, hilal telah terbentuk dengan ketinggigian sekitar 2 derajat.

Jambore Nasional Klub Astronomi
Pada tanggal 22-24 September 2017 akan berlangsung Jambore Nasional Klub Astronomi (JANAKA) di BPAA Pasuruan, Jawa timur. Jambore ini akan diikuti oleh perwakilan anggota klub astronomi di seluruh Indonesia.

Konjungsi Bulan-Saturnus
Pada sore 27 September 2017 selepas Matahari terbenam, Bulan yang berada pada fase Bulan kuarter awal akan bersebelahan dengan planet Saturnus yang tampak seperti “bintang terang tak berkelip”berwarna kuning muda disebelah sisi atas. Peristiwa ini dapat anda saksikan di belahan langit barat mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 22.50 waktu lokal.

Bulan Kuarter Awal
Fase Bulan kuarter awal akan terjadi pada 28 September 2017. Selepas Matahari tenggelam Bulan akan tampak di langit dan letaknya ada diatas kepala pengamat. Bulan akan tenggelam sekitar tengah malam.

 

Puncak Hujan Meteor Daytime Sextantids
Hujan meteor Daytime Sextantids akan mencapai puncak aktifitasnya pada tanggal 28 September 2017. Banyaknya meteor yang akan tampak di langit malam diperkirakan sekitar 5 meteor per jam. Hujan meteor Daytime Sextantids muncul dari rasi bintang Sextan. Pada saat puncak aktifitas hujan meteor terjadi, Rasi bintang Sextan akan terbit pada pukul 04.00 waktu lokal. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena hujan meteor Daytime Sextantids adalah melihat ke arah Rasi Sextan mulai 28 September 2017 pukul 04.00 waktu lokal hingga waktu terbit Matahari.
Fase Bulan : Sabit Muda.

Leave a Reply