Kalender Astronomi Bulan Maret 2019

Kalender Peristiwa Astronomi

Konjungsi Bulan – Saturnus
Pada tanggal 2 Maret 2019 Bulan berada pada fase Sabit Tua. Bulan Sabit Tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan Planet Saturnus. Planet Saturnus tampak berwarna kuning keputihan dan berada di sebelah Barat Bulan yang terbit pada pukul 02.15 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 02.15 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Konjungsi Bulan – Venus
Pada tanggal 03 maret 2019 Bulan berada pada fase Sabit Tua. Bulan Sabit Tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan Planet Venus. Planet Venus tampak berwarna kuning dan berada di sebelah barat laut Bulan yang terbit pada pukul 03.00 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 03.00 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Bulan Baru
Pada tanggal 6 Maret 2019 Bulan memasuki fase Bulan Baru dengan konjungsi Bulan Matahari terjadi pada pukul 23 : 04 WIB. Pada fase ini Bulan tidak terlihat di langit. Pada fase ini adalah saat terbaik untuk mengamati langit malam karena dalam satu malam penuh langit terbebas dari cahaya Bulan. Jika anda ingin melakukan pengamatan hilal pada 7 Maret 2019 maka saat Matahari terbenam di sore hari posisi hilal akan setinggi ± 8°.

Konjungsi Bulan – Mars
Pada tanggal 11 Maret Bulan berada pada fase Sabit Awal. Bulan Sabit Awal akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan Planet Mars. Planet Mars tampak berwarna oranye dan berada di sebelah utara Bulan yang terbit sejak Matahari terbenam. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 21.00 waktu lokal.

Konjungsi Bulan – Aldebaran
Pada tanggal 13 Maret Bulan berada pada fase Separuh Awal. Bulan Kuarter Awal akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Aldebaran. Bintang Aldebaran tampak berwarna oranye dan berada di sebelah Selatan Bulan yang terbit selepas Matahari terbenam. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 22.30 waktu lokal.

Bulan Kuarter Awal
Fase Bulan Kuarter Awal akan terjadi pada 14 Maret 2019. Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Setelah Matahari terbenam Bulan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita). Bulan akan tenggelam sekitar waktu tengah malam. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan mulai waktu tengah malam hingga sebelum Matahari terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.

Puncak Hujan Meteor Gamma Normids
Pada tanggal 15 Maret 2019 Hujan Meteor Gamma Normids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 6 meteor per jam. Hujan meteor Gamma Normids memiliki aktivitas hujan meteor dari 25 Februari – 28 Maret. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase Separuh Awal. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan akan sedikit mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Gamma Normids. Hujan meteor Gamma Normids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Norma dan terbit pada pukul 21.00 waktu lokal.

Konjungsi Bulan – Pollux
Pada tanggal 16 Maret 2019 Bulan berada pada fase Cembung Awal. Bulan Cembung Awal akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Pollux. Bintang Pollux tampak berwarna biru dan berada di sebelah utara Bulan yang terbit selepas Matahari terbenam. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 01.20 waktu lokal.

Bulan Purnama
Pada tanggal 21 Maret 2019 Bulan akan mengalami fase purnama dengan puncak oposisi pada pukul 08 : 43 WIB. Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk bulat penuh (Full Moon). Dalam satu malam penuh Bulan akan menerangi langit malam mulai dari Matahari terbenam hingga terbit kembali. Jarak Bulan terhadap Bumi pada saat itu sejauh 366.986 km.

Spring Equinox
Spring Equinox atau Equinox Musim Semi akan terjadi pada tanggal 21 Maret 2019. Pada saat itu posisi Matahari di langit akan berada tepat di garis khatulistiwa. Bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang tinggal di kota dengan koordinat lintang 0 derajat akan mengalami peristiwa hari tanpa bayangan pada saat Matahari transit atau tepat diatas kepala atau umumnya 4 menit sebelum waktu dhuhur.

Konjungsi Bulan – Spica
Pada tanggal 22 Maret 2019 Bulan berada pada fase Cembung Akhir. Bulan Cembung Akhir akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Spica. Bintang Spica tampak berwarna biru dan berada di sebelah Selatan Bulan yang terbit pada pukul 19.00 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 19.00 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Konjungsi Bulan – Jupiter
Pada tanggal 26 Maret Bulan berada pada fase Separuh Akhir. Bulan Kuarter Akhir akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan Planet Jupiter. Planet Jupiter tampak berwarna coklat keputihan dan berada di sebelah tenggara Bulan yang terbit pada pukul 22.30 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 22.30 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Bulan Kuarter Akhir
Pada 28 Maret 2019 Bulan memasuki fase Kuarter Akhir. Pada posisi ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Bulan akan terbit sekitar tengah malam dan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita) saat Matahari terbit. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan setelah Matahari terbenam hingga waktu tengah malam sebelum Bulan terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.

Dance of the Planet
Fajar 31 Maret 2019 akan menjadi pemandangan indah tatkala empat planet berjajar di pagi hari. Dari bawah ke atas ada planet Merkurius, planet Venus, Bulan, planet Saturnus dan di atas ada planet Jupiter. Keempat planet tersebut dapat kita amati dengan menggunakan mata telanjang mulai pukul 03.00 waktu lokal hingga matahari terbit.

Dance of the Planet pada pagi hari 31 Maret 2019. Kredit : Stellarium

Leave a Reply