Kalender Astronomi Bulan Juli 2019

Kalender Peristiwa Astronomi

Konjungsi Bulan – Venus
Pada pagi hari tanggal 2 Juli 2019 di belahan langit timur, Bulan berada pada fase Sabit Tua. Bulan Sabit Tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang terang tak berkelip yang sebenarnya adalah Planet Venus. Planet Venus tampak berwarna kuning terang sekali melebihi terangnya bintang-bintang disekitarnya. Di pagi itu, planet Venus berada di sebelah utara Bulan yang terbit pada pukul 05.00 Waktu Lokal. Peristiwa Konjungsi Bulan – Venus dapat kita amati dengan mata telanjang pada pagi hari 2 Juli 2019 mulai pukul 05.00 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Bulan Baru
Pada tanggal 3 Juli 2019 Bulan memasuki fase Bulan Baru dengan konjungsi Bulan Matahari terjadi pada pukul 02 : 16 WIB. Pada fase ini Bulan tidak terlihat di langit. Pada fase ini adalah saat terbaik untuk mengamati langit malam karena dalam satu malam penuh langit terbebas dari cahaya Bulan. Jika anda ingin melakukan pengamatan hilal pada 3 Juli 2019 maka saat Matahari terbenam di sore hari posisi hilal akan setinggi ± 7°.

Segitiga Bulan – Mars – Merkurius
Pada tanggal 4 Juli 2019 Bulan, planet Mars dan planet Merkurius akan tampak berdekatan (konjungsi) dan membentuk formasi segitiga. Planet Mars yg berwarna oranye akan berada di sebelah barat Bulan sedang Merkurius akan terletak di sisi selatan Bulan. Fenomena ini dapat disaksikan mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 19.03 waktu lokal

Aphelion
Pada pagi hari 5 Juli 2019 pukul 05.10 WIB, Bumi akan mencapai jarak terjauhnya dengan Matahari yaitu sejauh 152.104.285 km. Istilah ini dikenal pula sebagai aphelion. Aphelion terjadi tepatnya pada pukul 23:46 WIB. Saat puncak Aphelion, cakram Matahari akan tampak lebih kecil di bila dibandingkan dengan cakram matahari di bulan bulan biasanya. Hal ini disebabkan oleh jarak Matahari dan Bumi yang berada pada titik terjauh.

Perbandingan cakram matahari saat Perihelion dan saat Aphelion. Kredit : Penjelajah Langit

Konjungsi Bulan – Regulus
Pada tanggal 6 Juli 2019 Bulan berada pada fase sabit muda. Bulan sabit muda akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Regulus. Bintang Regulus tampak berwarna biru dan berada di sebelah barat daya Bulan yang terbit pada pukul 09.00 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 21.10 waktu lokal.

Konjungsi Bulan – Spica
Pada tanggal 9 Juli 2019 Bulan berada pada fase kuarter awal. Bulan kuarter awa akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Spica. Bintang Spica tampak berwarna biru dan berada di sebelah tenggara Bulan yang terbit pada pukul 11.28 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul selepas Matahari terbenam hingga pukul 23 54 waktu lokal.

Bulan Kuarter Awal
Fase Bulan Kuarter Awal akan terjadi pada 9 Juli 2019. Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Setelah Matahari terbenam Bulan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita). Bulan akan tenggelam sekitar waktu tengah malam. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan mulai waktu tengah malam hingga sebelum Matahari terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.

Oposisi Saturnus
Oposisi Saturnus merupakan perisiwa dimana posisi Matahari, Bumi dan planet Saturnus berada segaris. Saat peristiwa oposisi terjadi planet Saturnus yang tampak sebagai bintang terang tak berkelip berwarna kuning dapat diamati di sepanjang malam. Opsisi saturnus akan terjadi pada 10 Juli 2019

Segitiga Bulan – Jupiter – Antares
Pada tanggal 13 Juli 2019 Bulan, Jupiter dan bintang Antares akan tampak berdekatan (konjungsi) dan membentuk formasi segitiga. Jupiter yg berwarna coklat keputihan akan berada di sebelah selatan Bulan sedang Bintang Antares akan terletak di sisi barat Bulan. Fenomena ini dapat disaksikan mulai pukul Matahari terbenam hingga pukul 03.00 waktu lokal.

Konjungsi Bulan – Saturnus
Pada tanggal 16 Juli 2019 Bulan berada pada fase purnama. Bulan purnama akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan sebuah bintang terang tak berkelip berwarna kuning keputihan yang tak lain adalah Planet Saturnus. Jika kita lihat menggunakan teleskop, planet Saturnus akan tampak sebagai bola kecil yang memiliki cincin. Pada saat peristiwa konjungsi Bulan – Saturnus terjadi, planet Saturnus berada di sebelah barat Bulan yang terbit pada pukul 17.15 waktu lokal. Peristiwa Konjungsi Bulan – Saturnus dapat kita amati dengan mata telanjang dan akan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 05.41 waktu lokal.

Bulan Purnama
Pada tanggal 17 Juli 2019 Bulan akan mengalami fase purnama dengan puncak oposisi pada pukul 04 : 38 WIB. Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk bulat penuh (Full Moon). Dalam satu malam penuh Bulan akan menerangi langit malam mulai dari Matahari terbenam hingga terbit kembali. Jarak Bulan terhadap Bumi pada saat itu sejauh 396.963 km.

Gerhana Bulan Sebagian
Pada pagi dini hari 17 Juli 2019, Bulan akan mengalami peristiwa Gerhana Bulan Sebagian. Bulan akan memasuki wilayah penumbra pada pukul 01.43 WIB. Kemudian pada pukul 03.01 WIB Bulan memasuki wilayah umbra dan Bulan akan meninggalkan wilayah umbra pada pukul pukul 05.59 WIB. Peristiwa ini dapat disaksikan diseluruh wilayah Indonesia mulai pukul 01.43 WIB hingga menjelang matahari terbit dan dapat diamati dengan mata telanjang. Gerhana Bulan Sebagian aman diamati dengan mata telanjang.

Gerhana Bulan Sebagian. Kredit : Komunitas Astronomi Penjelajah Langit

Konjungsi Bulan – Aldebaran
Pada tanggal 23 Juli 2019 Bulan berada pada fase sabit tua. Bulan sabit tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Aldebaran. Bintang Aldebaran tampak berwarna oranye dan berada di sebelah tenggara Bulan yang terbit pada pukul 01.51 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul pukul 01.51 waktu lokal hingga menjelang Matahari terbit.

Bulan Kuarter Akhir
Pada 25 Juli 2019 Bulan memasuki fase Kuarter Akhir. Pada posisi ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Bulan akan terbit sekitar tengah malam dan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita) saat Matahari terbit. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan setelah Matahari terbenam hingga waktu tengah malam sebelum Bulan terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.

Puncak Hujan Meteor Piscis Austrinids
Pada tanggal 28 Juli 2019 Hujan eteor Piscis Austrinids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 5 meteor per jam. Hujan meteor Piscis Austrinids memiliki aktivitas hujan meteor dari 15 Juli-10 Agustus. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase sabit tua. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan tidak akan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Piscis Austrinids. Hujan meteor Piscis Austrinids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Piscis Austrinus dan terbit pada pukul 20.00 waktu lokal.

Puncak Hujan Meteor Southern Delta Aquariids
Pada tanggal 30 Juli 2019 Hujan Meteor Southern Delta Aquariids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 25 meteor per jam. Hujan meteor Southern Delta Aquariids memiliki aktivitas hujan meteor dari 12 Juli-23 Agustus. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase sabit tua. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan tidak akan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Southern Delta Aquariids. Hujan meteor Southern Delta Aquariids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Aquarius dan terbit pada pukul 19.30 waktu lokal.

Puncak Hujan Meteor Alpha Caprilicornids
Pada tanggal 30 Juli 2019 Hujan Meteor Alpha Caprilicornids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 5 meteor per jam. Hujan meteor Alpha Caprilicornids memiliki aktivitas hujan meteor dari 3 Juli-15 Agustus. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase sabit tua. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan tidak akan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Alpha Caprilicornids. Hujan meteor Alpha Caprilicornids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Carpicorn dan terbit pada pukul 19.00 waktu lokal.

Konjungsi Bulan – Merkurius
Pada pagi hari tanggal 31 Juli 2019 di belahan langit timur, Bulan sedang berada pada fase Sabit Tua. Bulan Sabit Tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang terang tak berkelip yang tak lain adalah Planet Merkurius. Planet Merkurius tampak berwarna putih dan berada di sebelah selatan Bulan yang saat itu terbit pada pukul 05.00 Waktu Lokal. Peristiwa Konjungsi Bulan – Merkurius dapat kita amati dengan mata telanjang pada pagi hari 31 Juli 2019 mulai pukul 05.00 waktu lokal hingga Matahari terbit.

Leave a Reply