Kalender Astronomi Bulan Desember 2021

Kalender Peristiwa Astronomi

Bulan Baru
Pada tanggal 04 Desember 2021 Bulan memasuki fase Bulan Baru. Pada fase ini Bulan tidak akan terlihat di langit baik di malam hari maupun siang hari. Fase Bulan Baru dimulai ketika Bulan mengalami konjungsi dan pada tanggal 04 Desember 2021 peristiwa konjungsi Bulan terjadi pada pukul 14:43. Fase Bulan Baru merupakan waktu terbaik untuk melakukan Pengamatan langit malam khususnya benda-benda langit redup seperti galaksi, nebula dan gugus bintang. Selama satu malam penuh langit akan gelap dan terbebas dari polusi cahaya Bulan.

Konjungsi Bulan Spica
Pada 1 Desember 2021 Bulan berada pada fase Bulan Sabit Akhir. Disebelah Selatan Bulan terdapat sebuah bintang terang berwarna Biru. Bintang terang tersebut adalah bintang Spica atau Alpha Virginis yang terletak di rasi bintang Virgo. Bintang Spica merupakan bintang raksasa biru dengan diameter sekitar 6,9 kali diameter Matahari kita dan terletak sejauh 260 tahun cahaya dari Bumi. Peristiwa terlihatnya Bulan dan bintang Spica dalam posisi berdekatan di langit disebut sebagai konjungsi Bulan – Spica. Peristiwa ini dapat kita saksikan dengan mata telanjang mulai pada 1 Desember 2021 pukul 02:30 Waktu Lokal hingga sebelum Matahari Terbit dimana posisi bintang Spica berada di sisi Selatan Bulan.

Bulan Kuarter Awal
Fase Bulan Kuarter Awal akan terjadi pada tanggal 11 Desember 2021. Penampakan Bulan di langit pada fase Bulan Kuarter Awal terlihat seperti separuh lingkaran yang terbit di ufuk timur ketika siang hari dan berada diatas kepala pengamat selepas Matahari terbenam. Bulan akan bersinar di belahan langit barat selama kurang lebih enam jam hingga terbenam di ufuk barat pada saat waktu tengah malam. Setelah Bulan terbenam langit akan kembali gelap tanpa keberadaan cahaya Bulan. Waktu yang paling efektif untuk melakukan pengamatan benda langit saat fase Bulan Kuarter Awal adalah selepas Bulan terbenam hingga Matahari terbit karena pada saat itu langit akan terbebas polusi cahaya Bulan.

Konjungsi Bulan Aldebaran
Pada 17 Desember 2021 Bulan berada pada fase Bulan Cembung Awal. Disebelah Selatan Bulan terdapat sebuah bintang terang berwarna oranye. Bintang terang tersebut adalah bintang Aldebaran yang mana Aldebaran merupakan bintang paling terang di rasi bintang Taurus. Peristiwa terlihatnya Bulan dan bintang Aldebaran dalam posisi berdekatan di langit disebut sebagai konjungsi Bulan – Aldebaran. Peristiwa Konjungsi Bulan – Aldebaran dapat kita amati dengan mata telanjang yakni pada 17 Desember 2021 mulai setelah Matahari Terbenam hingga pukul 04:06 Waktu Lokal dengan posisi bintang Aldebaran berada di sisi Selatan Bulan.

Micromoon
Sore hari 19 Desember 2021 Bulan yang berada pada fase Bulan Purnama akan mencapai titik lintasan terjauh dengan Bumi kita. Jarak yang tercipta antara Bumi dan Bulan akan sejauh 406321 km km. Peristiwa ini dalam astrologi disebut sebagai Micromoon. Micromoon dalam astronomi bisa diartikan sebagai apogee maksimal yang terjadi ketika Bulan berada pada fase Bulan purnama. Di tahun ini Micromoon jatuh pada tanggal 19 Desember 2021 pukul 11:38 WIB. Peristiwa Micromoon dapat kita saksikan dengan mata telanjang dan dapat diamati mulai selepas matahari terbenam tanggal 19 Desember 2021. Dampak yang disebabkan oleh peristiwa Micromoon yaitu penampakan cakram Bulan yg jauh lebih kecil dari pada cakram Bulan di bulan-bulan biasanya. Bencana alam seperti gempa bumi dan bencana alam lainnya yang terjadi pada saat Micromoon disebabkan oleh faktor-faktor lain yang ada dipermukaan Bumi.

Bulan Purnama
Pada tanggal 19 Desember 2021 Bulan telah mencapai fase Bulan Purnama. Selepas Matahari terbenam, Bulan akan terbit di ufuk timur kemudian berada diatas kepala pengamat pada saat tengah malam dan terbenam di ufuk barat ketika Matahari terbit. Fase Bulan Purnama akan mencapai puncaknya pada saat Bulan mengalami peristiwa oposisi yang mana pada tanggal 19 Desember 2021 terjadi pada pukul WIB dengan jarak antara Bumi dan Bulan yang terbentuk saat itu sejauh km. Fase Bulan Purnama merupakan peristiwa dimana langit dalam satu malam penuh akan terang benderang tersinari oleh cahaya Bulan. Tentunya fase Bulan purnama bukanlah waktu yang efektif untuk mengamati benda langit karena langit akan kaya polusi cahaya Bulan.

Solstice
Peristiwa Bumi mengelilingi Matahari dan kemiringan Bumi 23,5 derajat terhadap bidang orbit Bumi ternyata memberikan akibat yang cukup terasa. Dari bulan ke bulan jika kita amati pada jam yang sama kita akan melihat Matahari bergerak perlahan-lahan dari selatan ke utara begitu pula sebaliknya. Pergerakan Matahari dari selatan ke utara maupun utara ke selatan akan menciptakan sebuah pola posisi dilangit mirip angka delapan yang bernama Analemna. Pada pola tersebut ada titik paling utara dan ada pula titik paling selatan. Titik paling utara ini kita sebut sebagai Titik Balik Matahari musim panas dan titik paling selatan ktia sebut sebagai Titik Balik Matahari musim dingin. Saat Matahari berada di Kedua titik ini dalam astronomi dikenal dengan istilah Solstice. Pada bulan Desember ini kita akan menyaksikan terjadi peristiwa Titik Balik Musim Hujan pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 22:59. Untuk menyaksikannya bangunlah dipagi hari dan lihatlah matahari akan terbit tidak tepat di ufuk timur namun sedikit melenceng ke arah selatan.

Konjungsi Bulan Pollux
Pada 21 Desember 2021 Bulan berada pada fase Bulan Purnama. Disebelah Barat Bulan terdapat sebuah bintang terang berwarna Biru. Bintang terang tersebut adalah bintang Pollux atau Beta Geminorum. Bintang Pollux merupakan bintang paling terang di rasi bintang Gemini dan terletak sejauh 34 tahun cahaya dari Bumi kita. Peristiwa terlihatnya Bulan dan bintang Pollux dalam posisi berdekatan di langit disebut sebagai konjungsi Bulan – Pollux. Peristiwa konjungsi Bulan – Pollux dapat kita amati dengan mata telanjang pada 21 Desember 2021 pukul 20:00 Waktu Lokal hingga sebelum Matahari Terbit dimana posisi bintang Pollux berada di sisi Barat Bulan.

Konjungsi Bulan Regulus
Pada 24 Desember 2021 Bulan berada pada fase Bulan Cembung Akhir. Disebelah Barat Daya Bulan terdapat sebuah bintang terang berwarna Biru. Bintang terang tersebut adalah bintang Regulus yang merupakan bintang paling terang di rasi bintang Leo. Peristiwa terlihatnya Bulan dan bintang Regulus dalam posisi berdekatan di langit disebut sebagai konjungsi Bulan – Regulus. Peristiwa ini dapat kita saksikan dengan mata telanjang mulai pada 24 Desember 2021 pukul 22:30 Waktu Lokal hingga sebelum Matahari Terbit dimana posisi bintang Regulus berada di sisi Barat Daya Bulan.

Bulan Kuarter Akhir
27 Desember 2021 Bulan telah memasuki fase Bulan Kuarter Akhir. Selama enam jam kedepan setelah Matahari terbenam tanggal 27 Desember 2021, langit akan gelap dan terbebas dari polusi cahaya Bulan. Hal ini tentu menjadi waktu yang paling efektif ketika anda melakukan pengamatan benda langit. Baik benda langit terang seperti planet maupun benda langit redup seperti nebula, gugus bintang dan galaksi. Saat menjelang waktu tengah malam, Bulan akan terbit di ufuk timur dengan bentuk separuh lingkaran. Bulan akan terus bergerak ke arah barat dan pada pagi hari saat matahari terbit Bulan akan berada di atas kepala.

Konjungsi Bulan Spica
Pada 29 Desember 2021 Bulan berada pada fase Bulan Sabit Akhir. Disebelah Barat Bulan terdapat sebuah bintang terang berwarna Biru. Bintang terang tersebut adalah bintang Spica atau Alpha Virginis yang terletak di rasi bintang Virgo. Bintang Spica merupakan bintang raksasa biru dengan diameter sekitar 6,9 kali diameter Matahari kita dan terletak sejauh 260 tahun cahaya dari Bumi. Peristiwa terlihatnya Bulan dan bintang Spica dalam posisi berdekatan di langit disebut sebagai konjungsi Bulan – Spica. Peristiwa ini dapat kita saksikan dengan mata telanjang mulai pada 29 Desember 2021 pukul 01:10 Waktu Lokal hingga sebelum Matahari Terbit dimana posisi bintang Spica berada di sisi Barat Bulan.

Konjungsi Bulan Mars
Pada tanggal 3 Desember 2021 Bulan yang berada pada fase Bulan Sabit Akhir akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang terang tak berkelip berwarna oranye. Bintang terang tak berkelip tersebut sejatinya adalah planet ke empat dalam Tata Surya kita yaitu planet Mars. Saat konjungsi Bulan – Mars terjadi, posisi planet Mars berada di sebelah Tenggara Bulan. Peristiwa Konjungsi Bulan – Mars dapat kita amati dengan mata telanjang dan akan berlangsung mulai pukul 04:00 Waktu Lokal hingga sebelum Matahari Terbit.

Leave a Reply