Gugus bintang bola atau Globular Cluster merupakan satu dari dua jenis gugus bintang yang ada di alam semesta. Disebut sebagai gugus bintang bola karena bentuk dari kumpulan bintang-bintang yang saling terikat gravitasi ini membentuk gerombolan bintang menyerupai bola dengan bagian pusat kaya akan bintang-bintang. Diperkirakan jumlah bintang yang ada pada gugus bintang bola dapat mencapai dari ribuan bintang hingga jutaan bintang didalamnya. Didalam galaksi bimasakti sendiri, astronom memperkirakan terdapat sekitar 150 hingga 200 gugus bintang bola yang mengelilingi galaksi Bimasakti. Gugus bintang Bola pertama kali diamati oleh seorang astronom amatir Jerman bernama Johann Abraham Ihle. Dalam catatan sejarah, Ihle menemukan gugus bintang Bola dalam ketidaksengajaannya saat ia mengamati planet saturnus di rasi bintang Sagittarius pada tahun 1665. Ia menemukan adanya obyek yang tampak seperti gerombolan bintang berbentuk seperti bola dengan kepadatan bintang berada didalam pusatnya. Satu abad kemudian di tahun 1781 seorang astronom perancis Charles Messier menciptakan katalog dan mengkatalogkan gugus bintang bola tersebut kedalam Katalog Messier dengan urutan obyek yang ke 22. Gugus bintang bola yang telah dilihat Ihle kini dikenal sebagai Messier 22 atau M22.
Saat langit malam cerah dan rendah polusi cahaya, di bagian langit lainnya seperti di rasi bintang Centaurus dapat kita temukan salah satu gugus bintang bola yang dapat di lihat dengan mata telanjang. Ya, siapa lagi kalo bukan gugus bintang bola Omega Centauri. Gugus bintang Omega Centauri merupakan gugus bintang yang memiliki diameter sudut terbesar dari seluruh gugus bintang bola yang ada di langit malam. Gugus bintang Omega Centauri memiliki diameter sudut hampir sebesar Bulan sehingga saat langit malam cerah ia akan tampak seperti gulungan kapas berbentuk bola yang cahayanya redup dan bergerak bersama bintang-bintang di rasi bintang Centaurus.
Gugus bintang Omega Centauri dan M22 merupakan contoh dari sekian banyak gugus bintang bola yang berada di seluruh galaksi Bimasakti. Masing-masing gugus bintang bola ini memiliki diameter yang sangat beragam. Umumnya gugus bintang bola memiliki diameter kurang dari 65 tahun cahaya namun ada juga yang memiliki diameter lebih besar dari ukuran pada umumnya. Seperti gugus bintang NGC 2419 memiliki ukuran diameter 117 tahun cahaya dan gugus bintang Palomar 14 berdiameter 163 tahun cahaya.
Jika kita cermati kembali, konsentrasi bintang yang berada di pusat gugus bintang Messier 22 dan Omega Centauri tentu terlihat sedikit berbeda. Pada tahun 1930 seorang astronom amerika dan Kanada yakni Harlow Shapley beserta Helen Sawyer Hogg mempublikasikan hasil penelitian mereka tentang gugus bintang bola. Shapley dan Sawyer berhasil mengklasifikasikan gugus bintang bola berdasarkan banyaknya konsentrasi bintang yang ada pada bagian pusat gugus bintang bola. Klasifikasi ini sering disebut sebagai “Shapley-Sawyer Concentration Classes” atau Kelas Konsentrasi Shapley-Sawyer. Dalam klasifikasi ini, Shapley dan Sawyer membagi gugus bintang bola kedalam 12 kelas yang dilambangkan dengan huruf romawi. Kelas I merupakan kelas dimana pusat gugus bintang bola memiliki struktur kepadatan dan konsentrasi bintang yang sangat tinggi. Seiring konsentrasi dan struktur kepadatan bintang pada pusat gugus bintang berkurang, gugus bintang bola dikelaskan kedalam kelas selanjutnya hingga kelas XXI. Kelas XXI merupakan kelas dimana pusat dari gugus bintang bola memiliki struktur kepadatan dan konsentrasi bintang yang rendah. Gugus bintang Messier 75 dan Messier 55 merupakan dua contoh gugus bintang bola dengan kelas yang berbeda. Pada pusat gugus bintang bola Messier 75 terlihat memiliki struktur kepadatan dan konsentrasi bintang yang sangat tinggi. Dalam klasifikasi Kelas Konsentrasi Shapley-Sawyer, Messier 75 masuk kedalam kelas nomor I. Lain halnya dengan gugus bintang bola Messier 55, pusat dari gugus bintang ini memiliki struktur kepadatan dan konsentrasi bintang yang rendah sehingga terlihat jarak antar bintang di bagian pusat gugus bintang. Dalam klasifikasi, Messier 55 masuk dalam kelas nomor XI.
Persebaran gugus bintang bola didalam galaksi Bimasakti mayoritas berada di wilayah halo dan bulge galaksi. Mereka mengorbit mengelilingi pusat galaksi dengan eksentrisitas tinggi dan sebagian besar memiliki orbit retrograde. Rata-rata gugus bintang bola yang mengorbit berumur sekitar 10 miliar tahun. Umur dari gugus bintang bola dapat ditentukan berdasarkan umur bintang anggota dari gugus bintang tersebut dan masing-masing bintang dalam satu gugus bintang bola memiliki umur yang hampir sama. Bintang-bintang yang menyusun dan membentuk gugus bintang bola sebagian besar adalah bintang-bintang tua dengan massa bintang kurang dari 0,8 massa Matahari. Namun demikian, meski massa dari bintang-bintang tersebut lebih kecil dari massa matahari, massa dari keseluruhan bintang-bintang yang membentuk gugus bintang bola itu sendiri dapat mencapai 100.000 hingga 1.000.000 massa matahari. Para astronom meyakini bahwa di gugus bintang bola ini terdapat bintang-bintang yang tercipta saat alam semesta masih muda. Gugus bintang bola kini tidak lagi tercipta di galaksi Bimasakti mereka hanya mengorbit layaknya satelit galaksi.
Referensi :
- Jon Talpur. 1997. A Guide to Globullar Cluster.http://www.astro.keele.ac.uk/workx/globulars/globulars.html
- Kenneth Janes. 2000. “Star Clusters”, Encyclopedia of Astronomy and Astrophysics.http://www.astro.caltech.edu/~george/ay20/eaa-starclus.pdf
- NAOA. M22. NGC6656,https://www.noao.edu/image_gallery/html/im0575.html
- SEDS. 2008. Johann Abraham Ihle.http://messier.seds.org/xtra/Bios/ihle.html
- Frommert,Hartmut. 2014. “Milky Way Globular Clusters”. SEDS.http://messier.seds.org/glob.html
- Harlow Shapley. 1930. Star Clusters, Harvard Observatory Monographs.http://adsabs.harvard.edu/abs/1930HarMo…2…..S