[Note : Artikel ini akan kami perbaharui jika terdapat informasi-informasi terbaru]
33 tahun yang lalu tepatnya pada 11 Juni 1983 Indonesia menjadi destinasi para astronom sedunia untuk mengamati peristiwa gerhana matahari total yang melintas di pulau Jawa, Sulawesi dan Papua. Bahkan tak hanya astronom saja saluran tv Jepang NHK pun ikut meliput pengamatan kejadian alam tersebut yang berlansung di candi Borobudur Magelang Jawa tengah. Namun sungguh malang di masa itu gerhana matahari total yang di buru oleh astronom-astronom mancanegara justru menjadi hari paling mencekam dimana masyarakat dilarang untuk keluar rumah hingga gerhana matahari usai.
5 tahun kemudian gerhana matahari total kembali terjadi tepatnya tahun 1988 namun begitu gerhana tak lagi melintasi pulau jawa, sulawesi dan papua melainkan hanya pulau sumatera saja. Kini setelah menanti penantian panjang dan dalam hitungan hari, matahari akan segera memperlihatkan kembali prominensa dan koronanya yang dapat kita saksikan pada saat puncak gerhana matahari total 9 Maret 2016 di wilayah-wilayah yang mendapat totalitas gerhana. Gerhana matahari total 9 maret 2016 akan menjejakkan bayangan umbranya melewati kota-kota di 4 pulau besar di Indonesia yakni pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Halmahera. Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 merupakan gerhana matahari total Ke lima yang terjadi setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Gerhana matahari total 9 maret 2016 sungguh tak dapat dilewatkan karena untuk menyaksikan gerhana matahari total yang melintas di beberapa kota di Indonesia, masyarakat harus menanti selama 26 tahun lagi dan gerhana matahari total hanya dapat disaksikan di kalimantan barat, pulau bangka dan pulau sumatera yang tepatnya pada peristiwa Gerhana Matahari Total 20 April 2042.
Gerhana matahari total terjadi ketika Bumi melewati wilayah bayangan gelap Bulan dengan posisi Matahari – Bulan – Bumi sejajar pada satu garis lurus(ekliptika). Sebagai akibatnya Matahari yang semula bersinar terang perlahan akan tampak mulai meredup dalam beberapa menit hingga hanya suasana langit berubah menjadi suasana langit ketika fajar. Gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan terjadi pada pagi hari setelah matahari terbit tepatnya pada pukul 23:19:20 GMT atau sekitar pukul 06.19:20 WIB dengan puncak totalitas gerhana di masing-masing kota di Indonesia yang berbeda-beda. Jika kita track pergerakan umbra dari gerhana matahari total 2016 maka pergerakan umbra akan dimulai dari arah barat yakni pulau sumatera akan mengalami gerhana terlebih dahulu, kemudian bergerak kearah timur dan melintasi pulau kalimantan, sulawesi, halmahera dan terakhir ke arah samudra pasifik. Durasi gerhana yang terjadi di setiap kota cukup bervariasi. Di Palembang puncak gerhana mencapai waktu selama 1 menit 52 detik, di Poso mencapai 2 menit 40 detik dan di halmahera mencapai waktu selama 1 menit 36 detik. Waktu puncak gerhana terlama di Indonesia terletak di kota Suluk Sulawesi Tengah yakni mencapai waktu terlama 2 menit 50 detik . Gerhana matahari total 2016 merupakan gerhana matahari total yang sangat spesial karena seluruh daratan yang dilewati oleh umbra gerhana hanya melewati wilayah kepulauan Indonesia selebihnya di samudra pasifik. Bertepatan pada hari itu, di Indonesia pada 9 Maret 2016 juga berlangsung hari raya nyepi dan tentunya akan menjadi hari libur nasional. Jadi masihkah anda ingin melewatkan peristiwa Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016? 🙂
Jalur Lintasan Gerhana Matahari Total
Melihat peta lintasan gerhana matahari total dibawah ini maka kota-kota yang tentunya akan dapat menyaksikan gerhana matahari total adalah Palembang, Bangka belitung, Pangkalanbuun, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Maba, Halmahera, Ternate dan Tidore. Selain kota-kota yang telah disebutkan tadi seluruh kota yang ada di Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dimana matahari akan berbentuk seperti Bulan sabit.
Untuk mengetahui waktu mulai gerhana puncak gerhana hingga berakhirnya gerhana matahari, anda dapat melihat tabel di bagian bawah artikel ini. Atau anda dapat juga menggunakan peta interaktif jalur gerhana yang di buat oleh Xavier M. Jubier. Caranya klik gambar peta gerhana di bawah ini dan akan muncul jendela baru untuk mengakses peta interaktif gerhana matahari total 9 Maret 2016
Cara mengamati gerhana matahari total
Mengamati gerhana matahari hampir tak jauh berbeda dengan pengamatan matahari seperti biasanya sehingga beberapa tekhnik-tekhnik pengamatan matahari dapat diterapkan pada pengamatan gerhana matahari.
Pengamatan matahari dengan proyeksi lubang jarum(Pin Hole)
Pengamatan matahari dengan proyeksi lubang jarum merupakan tekhnik pengamatan matahari yang paling mudah dan paling murah yakni dengan memproyeksikan cakram matahari melalui lubang yang berdiameter sekecil jarum. Cara kerja dari tekhnik pengamatan matahari lubang jarum adalah cahaya matahari masuk kedalam sebuah ruangan gelap melalui celah sempit sebesar diameter jarum. Kemudian cahaya yang masuk akan di proyeksikan pada bidang datar. Cakram matahari yang berbentuk bulat akan terlihat dalam bidang datar ini. Untuk pembuatan lebih lanjut anda dapat menyimak artikel Pengamatan Matahari Dengan Teknik Lubang Jarum
Pengamatan Matahari dengan kacamata matahari
Pengamatan Matahari dengan kacamata matahari merupakan tekhnik pengamatan yang paling populer yakni dengan menggunakan kacamata yang telah dilengkapi filter khusus untuk meredam terangnya cahaya Matahari. Filter yang digunakan untuk kacamata matahari biasanya menggunakan filter ND.5 baik yang berwarna putih atau orange. Namun pengamatan matahari menggunakan kacamata matahari tetap memiliki batasan yakni maksimal waktu penggunaan kacamata matahari adalah 2 menit setelah itu mata harus istirahat sekurang-kurangnya lebih dari waktu 1 menit.
Pengamatan Matahari dengan Teleskop yang telah dilengkapi dengan filter matahari
Mengamati gerhana matahari menggunakan teleskop merupakan suatu pengalaman tersendiri namun dibalik itu semua instrumentasi teleskop harus berada pada level yang sangat aman jika tidak akan sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Pengamatan matahari dengan menggunakan instrumentasi teleskop tentunya harus dilengkapi dengan filter matahari. Filter yang digunakan adalah filter matahari yang memiliki jenis ND.5 baik yang berwarna putih maupun yang berwarna orange(Black Polymer). Cara kerja dari tekhnik pengamatan menggunakan teleskop yang telah di lengkapi dengan filter matahari adalah sebagai berikut : cahaya matahari yang memancar akan diredam intensitasnya oleh filter matahari hingga aman untuk mata manusia. kemudian setelah intensitas cahaya telah aman untuk mata manusia maka cakram matahari akan di perbesar menggunakan teleskop hingga akhirnya mata manusia akan dapat melihat permukaan matahari. Untuk melakukan pengamatan matahari menggunakan teleskop beberapa hal yang harus anda perhatikan adalah memastikan bahwa filter yang digunakan berjenis ND.5 dan tidak terdapat lubang kecil pada filter Matahari. Jika ada lubang kecil jangan gunakan. Untuk memeriksanya lepas filter dan arahkan filter matahari ke sumber cahaya(Lampu). Setelah itu pasang filter didepan lensa obyektif dan lakukan pemeriksaan ulang pada teleskop seperti kerapatan filter dan melepas finderscope. Di bawah ini adalah video tutorial melakukan pengamatan matahari menggunakan teleskop dengan filter matahari.
Larangan saat mengamati gerhana matahari total
Mata Telanjang
– Dilarang melihat matahari secara langsung
– Dilarang menggunakan lembaran disket, film rol kamera, keeping cd/dvd, foto hasil ronsen untuk mengamati gerhana matahari
– Dilarang mengamati gerhana matahari melalui pantulan air dan kaca hitam
– Jika anda menggunakan kacamata Matahari, dilarang menggunakan kacamata matahari lebih dari 2 menit tanpa disertai istirahat.
Peralatan optik dan astronomi
– Dilarang mengamati matahari tanpa filter matahari (SANGAT BERBAHAYA)
– Untuk teleskop, dilarang memasang finderscope pada tabung teleskop
– Pengamatan melalui tekhnik proyeksi menggunakan teleskop dan binokuler harus didampingi dengan instruktur yang berpengalaman (Cukup Berbahaya)
Referensi :
– Gerhana.info
– Lapan.go.id
– xjubier.free.fr
– eclipse.gsfc.nasa.gov
Pilih 100 entri untuk menampilkan kota-kota di Indonesia(Show 100 Entries).
Waktu Indonesia Bagian Barat (GMT + 7) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
No | Provinsi | Kota | Mulai | Puncak | Akhir | Totalitas |
1 | Aceh | Banda Aceh | 06:26 | 07:22 | 08:24 | 70.35% |
2 | Aceh | Langsa | 06:25 | 07:22 | 08:27 | 74.28% |
3 | Aceh | Lhokseumawe | 06:26 | 07:22 | 08:26 | 71.63% |
4 | Aceh | Meulaboh | 06:25 | 07:21 | 08:25 | 75.59% |
5 | Aceh | Sabang | 06:27 | 07:22 | 08:25 | 69.11% |
6 | Sumatera Utara | Binjai | 06:24 | 07:22 | 08:27 | 77.56% |
7 | Sumatera Utara | Medan | 06:24 | 07:22 | 08:27 | 77.61% |
8 | Sumatera Utara | Padang Sidempuan | 06:22 | 07:21 | 08:27 | 86.24% |
9 | Sumatera Utara | Pematangsiantar | 06:24 | 07:22 | 08:27 | 80.02% |
10 | Sumatera Utara | Sibolga | 06:23 | 07:21 | 08:26 | 84.83% |
11 | Sumatera Utara | Tanjungbalai | 06:24 | 07:22 | 08:28 | 79.97% |
12 | Sumatera Utara | Tebingtinggi | 06:24 | 07:22 | 08:28 | 78.64% |
13 | Kepulauan Riau | Batam | 06:22 | 07:23 | 08:33 | 87.72% |
14 | Kepulauan Riau | Tanjungpinang | 06:22 | 07:23 | 08:33 | 88.31% |
15 | Riau | Dumai | 06:23 | 07:22 | 08:29 | 85.10% |
16 | Riau | Pekanbaru | 06:22 | 07:21 | 08:29 | 89.68% |
17 | Sumatera Barat | Bukittinggi | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 92.82% |
18 | Sumatera Barat | Padang | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 95.41% |
19 | Sumatera Barat | Padangpanjang | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 93.52% |
20 | Sumatera Barat | Pariaman | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 94.07% |
21 | Sumatera Barat | Payakumbuh | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 92:56% |
22 | Sumatera Barat | Sawahlunto | 06:21 | 07:20 | 08:27 | 94.01% |
23 | Sumatera Barat | Sitiung | 06:21 | 07:20 | 08:28 | 95.65% |
24 | Jambi | Sungai Penuh | 06:20 | 07:20 | 08:27 | 99.52% |
25 | Jambi | Jambi | 06:21 | 07:21 | 08:30 | 98.04% |
26 | Bengkulu | Bengkulu | 06:19 | 07:00 | 08:27 | 98.59% |
27 | Sumatera Selatan | Lubuklinggau | 06:20 | 07:20 | 08:28 | 100% |
28 | Sumatera Selatan | Pagaralam | 06:19 | 07:20 | 08:28 | 97.59% |
29 | Sumatera Selatan | Palembang | 06:20 | 07:21 | 08:31 | 100% |
30 | Sumatera Selatan | Prabumulih | 06:20 | 07:21 | 08:30 | 99.72% |
31 | Lampung | Bandar Lampung | 06:19 | 07:20 | 08:30 | 92.21% |
32 | Lampung | Kotabumi | 06:19 | 07:20 | 08:30 | 94.54% |
33 | Lampung | Cabang | 06:20 | 07:21 | 08:31 | 95.16% |
34 | Lampung | Metro | 06:19 | 07:20 | 08:30 | 93.31% |
35 | Lampung | Maringgai | 06:19 | 07:21 | 08:30 | 92.32% |
36 | Kep Bangka Belitung | Pangkal Pinang | 06:21 | 07:23 | 08:33 | 99.93% |
37 | Kep Bangka Belitung | Belitung | 06:21 | 07:24 | 08:36 | 100% |
38 | Kalimantan Barat | Pontianak | 06:23 | 07:27 | 08:40 | 93.15% |
39 | Kalimantan Barat | Singkawang | 06:23 | 07:27 | 08:40 | 89.31% |
40 | Kalimantan Barat | Ketapang | 06:22 | 07:26 | 08:40 | 99.83% |
41 | Kalimantan Tengah | Palangkaraya | 06:23 | 07:30 | 08:46 | 100% |
42 | Kalimantan Tengah | Sampit | 06:22 | 07:28 | 08:44 | 100% |
43 | Banten | Cilegon | 06:19 | 07:21 | 08:30 | 89.63% |
44 | Banten | Serang | 06:19 | 07:21 | 08:30 | 89:23% |
45 | Banten | Pandeglang | 06:19 | 07:20 | 08:30 | 88.42% |
46 | Banten | Tangerang | 06:19 | 07:21 | 08:31 | 88.81% |
47 | Banten | Rangkasbitung | 06:19 | 07:21 | 08:30 | 88.22% |
48 | Jakarta | Jakarta | 06:19 | 07:21 | 08:31 | 88.88% |
49 | Jawa Barat | Bandung | 06:19 | 07:21 | 08:32 | 85.75% |
50 | Jawa Barat | Bekasi | 06:19 | 07:21 | 08:32 | 88.55% |
51 | Jawa Barat | Bogor | 06:19 | 07:21 | 08:31 | 87.17% |
52 | Jawa Barat | Purwakarta | 06:19 | 07:21 | 08:32 | 87.31% |
53 | Jawa Barat | Cirebon | 06:20 | 07:22 | 08:33 | 86.34% |
54 | Jawa Barat | Subang | 06:19 | 07:22 | 08:32 | 87.18% |
55 | Jawa Barat | Sukabumi | 06:19 | 07:21 | 08:31 | 85.81% |
56 | Jawa Barat | Tasikmalaya | 06:20 | 07:22 | 08:32 | 83.89% |
57 | Jawa Barat | Garut | 06:19 | 07:21 | 08:32 | 84.48% |
58 | Jawa Barat | Cianjur | 06:19 | 07:21 | 08:31 | 86.23% |
59 | Jawa Tengah | Magelang | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 82.94% |
60 | Jawa Tengah | Pekalongan | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 85.50% |
61 | Jawa Tengah | Purwokerto | 06:20 | 07:22 | 08:33 | 83.39% |
62 | Jawa Tengah | Salatiga | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 83.48% |
63 | Jawa Tengah | Semarang | 06:20 | 07:23 | 08:36 | 84.82% |
64 | Jawa Tengah | Surakarta | 06:20 | 07:24 | 08:36 | 82:40% |
65 | Jawa Tengah | Tegal | 06:20 | 07:22 | 08:34 | 85.64% |
66 | Jawa Tengah | Pemalang | 06:20 | 07:23 | 08:34 | 85:42% |
67 | Jawa Tengah | Temanggung | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 83.62% |
68 | Jawa Tengah | Banjarnegara | 06:20 | 07:23 | 08:34 | 83.26% |
69 | Jawa Tengah | Kebumen | 06:20 | 07:22 | 08:34 | 82.31% |
70 | Jawa Tengah | Purworejo | 06:20 | 07:23 | 08:34 | 82.04% |
71 | Jawa Tengah | Boyolali | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 82.69% |
72 | Jawa Tengah | Kudus | 06:20 | 07:24 | 08:37 | 85.53% |
73 | Jawa Tengah | Pati | 06:20 | 07:24 | 08:37 | 85.70% |
74 | Jawa Tengah | Blora | 06:20 | 07:24 | 08:37 | 84.72% |
75 | Yogyakarta | Yogyakarta | 06:20 | 07:23 | 08:35 | 81.59% |
76 | Jawa Timur | Blitar | 06:21 | 07:24 | 08:37 | 79.90% |
77 | Jawa Timur | Kediri | 06:21 | 07:24 | 08:37 | 80.96% |
78 | Jawa Timur | Madiun | 06:20 | 07:24 | 08:37 | 81.97% |
79 | Jawa Timur | Malang | 06:21 | 07:25 | 08:38 | 80.22% |
80 | Jawa Timur | Mojokerto | 06:21 | 07:25 | 08:38 | 82.38% |
81 | Jawa Timur | Pasuruan | 06:21 | 07:25 | 08:39 | 81.51% |
82 | Jawa Timur | Probolinggo | 06:21 | 07:26 | 08:39 | 80.86% |
83 | Jawa Timur | Surabaya | 06:21 | 07:25 | 08:39 | 83.10% |
84 | Jawa Timur | Ponorogo | 06:20 | 07:24 | 08:36 | 81:03% |
85 | Jawa Timur | Bojonegoro | 06:21 | 07:25 | 08:38 | 83.84% |
86 | Jawa Timur | Lumajang | 06:21 | 07:25 | 08:39 | 79.37% |
87 | Jawa Timur | Banyuwangi | 06:22 | 07:27 | 08:41 | 78.59% |
88 | Jawa Timur | Jember | 06:21 | 07:26 | 08:40 | 79.07% |
89 | Jawa Timur | Bondowoso | 06:21 | 07:26 | 08:40 | 80.09% |
90 | Madura | Bangkalan | 06:21 | 07:26 | 08:39 | 84.06% |
91 | Madura | Pamekasan | 06:21 | 07:26 | 08:41 | 83.29% |
92 | Madura | Sumenep | 06:21 | 07:27 | 08:41 | 83.71% |
Waktu Indonesia Bagian Tengah (GMT +8) | ||||||
No | Provinsi | Kota | Mulai | Puncak | Akhir | Totalitas |
1 | Kalimantan Utara | Tarakan | 07:30 | 08:39 | 09:59 | 83.85% |
2 | Kalimantan Timur | Balikpapan | 07:25 | 08:34 | 09:53 | 100% |
3 | Kalimantan Timur | Bontang | 07:27 | 08:36 | 09:56 | 96.10% |
4 | Kalimantan Timur | Samarinda | 07:26 | 08:35 | 09:55 | 98.13% |
5 | Kalimantan Selatan | Banjarbaru | 07:23 | 08:30 | 09:47 | 97.54% |
6 | Kalimantan Selatan | Banjarmasin | 07:23 | 08:30 | 09:47 | 98.11% |
7 | Sulawesi Utara | Bitung | 07:34 | 08:49 | 10:15 | 97.14% |
8 | Sulawesi Utara | Kotamobagu | 07:32 | 08:47 | 10:12 | 98.86% |
9 | Sulawesi Utara | Manado | 07:34 | 08:49 | 10:15 | 96.75% |
10 | Sulawesi Utara | Bintauna | 07:32 | 08:46 | 10:11 | 97:64% |
11 | Gorontalo | Gorontalo | 07:31 | 08:44 | 10:08 | 97.42% |
12 | Sulawesi Tengah | Palu | 07:27 | 08:38 | 10:00 | 100% |
13 | Sulawesi Tengah | Poso | 07:28 | 08:39 | 10:01 | 100% |
14 | Sulawesi Tengah | Luwuk | 07:30 | 08:43 | 10:07 | 100% |
15 | Sulawesi Barat | Mamuju | 07:26 | 08:35 | 09:56 | 98.40% |
16 | Sulawesi Selatan | Makassar | 07:25 | 08:34 | 09:54 | 88.54% |
17 | Sulawesi Selatan | Palopo | 07:26 | 08:37 | 09:58 | 96.40% |
18 | Sulawesi Selatan | Parepare | 07:25 | 08:35 | 09:56 | 92.90% |
19 | Sulawesi Tenggara | Bau-Bau | 07:27 | 08:39 | 10:00 | 85.07% |
20 | Sulawesi Tenggara | Kendari | 07:28 | 08:40 | 10:02 | 90.96% |
21 | Bali | Denpasar | 07:22 | 08:27 | 09:42 | 76.45% |
22 | Bali | Singaraja | 07:22 | 08:27 | 09:42 | 78.77% |
23 | Lombok | Mataram | 07:22 | 08:28 | 09:43 | 76.43% |
24 | Nusa Tenggara Barat | Taliwang | 07:23 | 08:29 | 09:44 | 75.39% |
25 | Nusa Tenggara Barat | Sumbawa Besar | 07:23 | 08:30 | 09:46 | 76.13% |
26 | Nusa Tenggara Barat | Dompu | 07:24 | 08:31 | 09:48 | 75.40% |
27 | Nusa Tenggara Barat | Bima | 07:24 | 08:31 | 09:48 | 75.55% |
28 | Nusa Tenggara Timur | Kupang | 07:28 | 08:37 | 09:55 | 65.47% |
Waktu Indonesia Bagian Timur (GMT +9) | ||||||
No | Provinsi | Kota | Mulai | Puncak | Akhir | Totalitas |
1 | Maluku Utara | Ternate | 08:36 | 09:52 | 11:20 | 100% |
2 | Maluku Utara | Tidore Kepulauan | 08:36 | 09:52 | 11:20 | 100% |
3 | Maluku Utara | Maba / Halmahera | 08:37 | 09:54 | 11:23 | 100% |
4 | Maluku | Ambon | 08:33 | 09:49 | 11:16 | 87:11% |
5 | Maluku | Masohi | 08:34 | 09:51 | 11:18 | 87.68% |
6 | Papua Barat | Sorong | 08:39 | 09:58 | 11:28 | 94.21% |
7 | Papua Barat | Manokwari | 08:43 | 10:04 | 11:35 | 90.66% |
8 | Papua | Jayapura | 08:53 | 10:17 | 11:48 | 73.85% |