Pada tanggal 26 Desember 2019 Indonesia akan menjadi salah satu wilayah yang dilalui oleh gerhana matahari cincin dengan sebutan sebagai “Ring of Fire”. Gerhana matahari cincin adalah gerhana yang terjadi jika piringan bulan pada saat puncak gerhana berada hanya menutupi sebagian piringan matahari saja. Bagian piringan matahari yang tak tertutup piringan bulan tersebut ada di sekeliling piringan bulan sehingga tampak menyerupai cincin yang bersinar. Hal tersebut dapat terjadi jika ukuran piringan bulan tampak lebih kecil dibanding piringan matahari. Tampak besar kecilnya piringan bulan dipengaruhi oleh jarak antara bulan dan bumi pada waktu itu. Pada tanggal 26 desember 2019 jarak bulan dengan bumi adalah 378.372 km. Nantinya bulan akan menutupi 97 % piringan Matahari. Fenomena gerhana matahari cincin ini dapat disaksikan oleh pengamat yang berada pada jalur bayangan antumbra bulan.
Pada jalur lintasannya, gerhana matahari cincin ini akan melewati beberapa negara seperti semenanjung Arab, India, Singapura, Malaysia. Di indonesia, kota yang dapat menyaksikan gerhana matahari cincin adalah Padangsidempuan, Duri, Batam, Siak, Karimun Besar, Tanjung Batu, Bintan, Tanjung Pinang, Singkawang, Pemangkas, dan Sambas. Untuk kota lain di indonesia hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian karena berada pada wilayah bayangan panumbra bulan. Gerhana dimulai pada jam yang bervariasi tergantung wilayahnya. Gerhana dimulai saat matahari terbit di Arab Saudi dan kemudian berakhir saat matahari terbenam di atas Samudra Pasifik Utara. Bayangan antumbra akan melewati lintasan gerhana matahari cincin sepanjang 12.900 km dengan lebar 117 – 160 selama sekitar 3,3 Jam.
Di Indonesia puncak gerhana akan berada sekitar tengah hari antara jam 12.00 – 13.00 WIB. Durasi Gerhana matahari cincin ini paling lama akan berlangsung sekitar 3 menit 40 detik. Titik greatest eclipse (GE) yang merupakan titik untuk pengamatan gerhana terbaik karena berada paling tengah dan paling lama durasinya berada di Indonesia yaitu di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya berada pada koordinat (1,0089° LU; 102,2465° BT). Gerhana akan dimulai dengan gerhana sebagian pada wilayah ini pada pukul 10.22 WIB dan mulai memasuki fase gerhana matahari cincin pada pukul 12.15 WIB. Puncak Gehana matahari cincin akan terjadi pada pukul 12.17 WIB dan berakhir pada pukul 12.19 WIB. Akhir gerhana sebagian berakhir pada pukul 14.13 WIB. Fenomena gerhana matahari cincin ini akan kembali melintasi wilayah Indonesia pada bulan Oktober 2042. Menariknya di tahun ini gerhana matahari total juga akan melintasi wilayah Indonesia sehingga dalam satu tahun akan ada dua jenis gerhana matahari yang melintasi wilayah Indonesia.
Peta lintasan gerhana matahari cincin di Indonesia. Titik hitam merupakan titik untuk pengamatan gerhana matahari cincin terbaik (greatest eclipse point).
Pengamatan Menggunakan Kacamata Matahari
Kacamata Matahari dapat digunakan untuk melihat gerhana matahari secara langsung. Namun kacamata matahari harus sudah dilengkapi filter matahari (solar filter) yang tersertifikasi ISO 12312-2 yang terbukti tidak hanya dapat mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk hingga tersisa 0,0003 % namun juga dapat memblock radiasi inframerah dan UV yang sampai ke mata.
Dalam menggunakan kacamata matahari ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Kacamata matahari yakni:
- Tempelkan kacamata pada mata, baru tengadahkan kepala mengarah ke Matahari.
- Lakukan pengamatan dengan kacamata ini setidaknya tidak lebih dari 2 menit berturut-turut. Istirahatkan mata sebelum melakukan pengamatan kembali.
- Bekali diri dengan topi atau pelindung kepala lain saat melakukan pengamatan di bawah terik matahari.
Berkenaan dengan pengamatan Gerhana Matahari Cincin 2019, Penjelajah Langit menyediakan kacamata matahari seharga 35.000,- Jika kawan-kawan berminat untuk membeli bisa langsung kunjungi instagram Penjelajah Langit atau di Kedai Astronomi.