Gerhana Bulan Penumbra 16 September 2016

Pengamatan Langit

KETIKA BULAN TAMPAK LEBIH REDUP

Benda angkasa yang bergerak dan masuk dalam bayangan benda angkasa lain maka akan terjadi yang namanya gerhana. Gerhana bulan selalu terjadi ketika fase purnama, namun tidak setiap fase purnama terjadi gerhana. Gerhana hanya terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Posisi ini terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga segaris lurus. Dengan demikian, sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalang oleh bumi.

Gerhana Bulan Penumbra. Sumber: matsugino, dalam R miftah muharrom, 2016
Gerhana Bulan Penumbra. Sumber: matsugino, dalam R miftah muharrom, 2016

Ketika sinar matahari terhalang oleh bumi (atau benda langit lain) maka akan terbentuk dua bayangan utama, yakni bayangan umbra dan bayangan penumbra. Bayangan umbra ialah area yang tidak terkena sinar matahari sama sekali, sedangkan bayangan penumbra adalah area yang masih terkena sedikit sinar matahari, sehingga lebih redup dari keadaan biasa. Gerhana bulan penumbra terjadi tatkala bulan berada di area bayangan penumbra, sehingga jika di amati ia akan tampak lebih redup dari kondisi biasanya.

Gerhana bulan penumbra diawali dengan kontak awal penumbra (P1) dan langsung ke tahap kontak akhir penumbra (P4) tanpa menyentuh bayangan umbra sama sekali. Sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov
Gerhana bulan penumbra diawali dengan kontak awal penumbra (P1) dan langsung ke tahap kontak akhir penumbra (P4) tanpa menyentuh bayangan umbra sama sekali. Sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov

Pengamatan

Peta Visibilitas Gerhana Bulan Penumbra 16 September 2016. Sumber : Eclipse.gsfc.nasa.gov
Peta Visibilitas Gerhana Bulan Penumbra 16 September 2016. Sumber : Eclipse.gsfc.nasa.gov

Pada tanggal 16 September 2016, Indonesia (terutama wilayah barat dan tengah) beresempatan menyaksikan gerhana penumbra secara penuh dengan durasi 3 jam 59 menit, dari kontak awal (P1) hingga akhir (P4) dari pukul 23.54 WIB hingga 03.53 WIB. Adapun puncak gerhana terjadi pukul 01.54 WIB.
Pengamatan terhadap gerhana bulan penumbra dapat dilakukan dengan aman tanpa alat bantu optik apapun, hanya saja keredupan bulan tidak akan terlihat secara signifikan. Namun demikian jika pengamatan dilakukan menggunakan alat bantu berupa teleskop maka akan terlihat permukaan bulan yang cenderung lebih redup. Hal ini akan semakin terlihat jika dilakukan pemotretan dan dilakukan perbandingan dengan kondisi purnama tanpa gerhana.

Di Yogyakarta, komunitas Penjelajah Langit akan membuka pengamatan open public yang berlokasi di alun-alun selatan. Seluruh warga tanpa terkecuali dapat menyaksikan fenomena ini dengan alat bantu teleskop. Jadi, tetapkan agenda dan mari bersama-sama mengamati keagungan Tuhan.

Gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016 yang lalu dipotret dari Queensland Australia. Kredit : Teale Bristra
Gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016 yang lalu dipotret dari Queensland Australia. Kredit : Teale Bristra

Leave a Reply