Cara Memprediksi Hujan

Referensi

[Referensi]
Musim hujan telah tiba. Bagi sebagian orang, memprediksi kondisi cuaca beberapa waktu kedepan boleh dibilang cukup penting terlebih ketika mereka yang beraktivitas berada di luar ruangan seperti saat melakukan pengamatan matahari. Kali ini saya ingin berbagi tips tentang cara memprediksi keberadaan hujan melalui citra radar cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau yang ramah dengan sebutan BMKG.

Radar cuaca merupakan salah satu instrumen meteorologi yang digunakan untuk memetakan intensitas curah hujan yang berada di lapisan awan. Cara kerja radar cuaca dalam memetakan intensitas curah hujan yaitu dengan memancarkan energi ke segala penjuru arah. Saat awan tidak memiliki butiran air maka energi yang ditembakkan akan terus melesat hingga ke luar angkasa. Namun ketika awan memiliki butiran-butiran air didalamnya maka energi yang dipancarkan oleh radar akan dipantulkan kembali oleh butiran air dan diterima oleh stasiun radar. Energi pantulan ini kemudian digambarkan sebagai produk Reflectivity yang nilainya diukur dengan satuan desibel atau dBZ. Semakin besar energi pantul yang diterima oleh radar cuaca maka akan semakin besar juga nilai Desibelnya (dBZ). Oleh Stasiun Klimatologi, besarnya nilai energi pantulan ini di interpretasikan kedalam besarnya intensitas curah hujan yang digambarkan kedalam warna-warna tertentu. Semakin besar nilai energi pantulan maka semakin banyak butiran-butiran air di awan dan tentunya intensitas curah hujan semakin besar.

Pada Citra Radar Cuaca, nilai dari energi yang diterima oleh radar berkisar dari 5 Desibel hingga 70 Desibel dengan digambarkan menggunakan warnah Biru hingga unggu. Agar lebih jelas berikut adalah infografik dari radar cuaca yang berisi nilai, warna dan arti dari warna-warna yang digunakan pada citra radar cuaca yang di rilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Deksripsi Citra Radar Cuaca pada legenda. Kredit : Penjelajah Langit, BMKG

Lantas bagaimana cara memprediksi hujan?
Cara memprediksi keberadaan hujan adalah dengan melihat intensitas hujan yang terdapat pada citra radar cuaca. Untuk mengakses Citra radar cuaca, BMKG menyediakan citra tersebut di alamat https://www.bmkg.go.id/cuaca/citra-radar.bmkg Pada halaman Citra Radar yang dirilis oleh BMKG terdapat banyak sekali hasil citra radar cuaca di seluruh Indonesia.

Citra Radar Cuaca stasiun klimatologi Yogyakarta. Kredit : BMKG

Sebagai contoh, saya akan ambil lokasi radar cuaca yang berada di wilayah Yogyakarta dimana lokasi basecamp Penjelajah Langit menjadi salah satu tempat kami berkumpul untuk pengamatan matahari. Pada citra radar cuaca terlihat warna Biru dan biru tua berada di sebelah timur atau di wilayah klaten dan gunung kidul. Artinya cuaca di wilayah klaten dan gunung kidul yang memiliki warna biru sedang berawan. Kemudian diwilayah barat kota Yogyakarta atau kulon progo tampak berwarna hijau, kuning hingga merah. Artinya cuaca di wilayah kulon progo sangat variatif. Ada yang hujan ringan, hujan sedang dan hujan lebat. Namun mayoritas dari cuaca pada saat itu adalah hijau dan kuning yang artinya kulon progo sedang terjadi hujan ringan hingga sedang. Dengan menggunakan citra radar cuaca ini setidaknya keberadaan hujan dapat kita prediksi lebat atau tidaknya.

Agar lebih akurat dalam memprediksi keberadaan hujan, pastikan anda melihat waktu yang tercantum pada pojok kiri atas dimana waktu tersebut berformat “CMAX(Z) 2019-02-20 05:50 UTC”. Arti dari waktu yang tertulis di pojok kiri atas adalah Citra Radar Cuaca diambil pada tanggal 20 Februari 2019 pukul 05:50 waktu UTC atau jika diterjemahkan kedalam Waktu Indonesia bagian barat adalah 12:50 WIB (WIB = UTC + 7). Selain waktu, arah angin yang membawa awan juga cukup dipertimbangkan. Pergerakan awan ini dapat kita ketahui melalui Citra Satelit Cuaca Himawari-8 IR Enhanced yang bisa kita lihat pada tautan dibawah ini. Jika anda merasa kesulitan untuk membaca citra satelit cuaca, silahkan baca kembali artikel “Cara Membaca Citra Satelit Cuaca“. Semoga bermanfaat dan semoga langit cerah ^_^
Region 1, Region 2, Region 3, Region 4, Region 5.

Referensi :
– BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. 2018. “Citra Radar”, https://www.bmkg.go.id/cuaca/citra-radar.bmkg diakses pada 9 Januari 2020
– Gunawan, Eko Hadi. 2018. Handbook Penjelajah Langit

Leave a Reply