Awan Magellan Besar atau Large Magellanic Cloud merupakan satelit Galaksi Bimasakti dengan jarak kurang lebih 50 kiloparsec, atau sekitar 163.000 tahun cahaya dari Bumi dengan massa yang ekivalen dengan 10 miliar kali dari massa Matahari, atau kira-kira 1/100 dari massa Galaksi Bimasakti dan berdiameter sekitar 14.000 tahun cahaya (~ 4,3 kpc). Selain menjadi satelit galaksi Bimasakti, Awan Magellan Besar adalah galaksi terdekat ketiga dari galaksi Bimasakti setelah Sagittarius Elliptikal Dwarf Galaxy (yaitu sejauh ~ 16 kiloparsec dari Bumi) dan Canis Major Dwarf Galaxy ( sejauh ~ 12,9 kiloparsec dari Bumi). Sejarah pengamatan Awan Magella Besar pertama kali tercatat pada kitab Suwar Al-Kawaakib karya Al-Sufi. Dalam kitab Suwar Al-Kaawakib, Al-Sufi mencatat adanya obyek samar-samar di belahan langit selatan yang disebut sebagai al-Baqar al-Abyad(Si banteng putih) atau yang kini sebut sebagai Awan Magellan Besar.
Asal mula nama Magellan berawal setelah ekspedisi pelaut ulung Ferdinand Magellan yang berlayar dan melihat adanya obyek samar di belahan langit selatan. Obyek samar tersebut bergerak bersama bintang-bintang disekitar rasi bintang Mensa dan Dorado. Ekspedisi Magellan juga menemukan adanya kabut tipis menyerupai obyek sebelumnya. Singkat cerita kedua kabut tipis ini disebut sebagai Awan Magellan Besar atau Large Magellanic Cloud dan Awan Magellan Kecil atau Small Magellanic Cloud. Jika langit cerah dan terbebas dari polusi cahaya, kita dapat mengamati awan magellan besar pada rasi bintang Mensa dan Dorado. Awan Magellan Besar akan terlihat sebagai “awan” samar di langit malam dengan ukuran tampak 20 kali lebih besar dari pada Bulan purnama. Saking besarnya di langit, Awan Magellan Besar menduduki urutan galaksi terbesar ke empat dalam Grup Lokal setelah Galaksi Andromeda (M31), Galaksi Bimasakti , dan Galaksi Triangulum (M33).
Oleh Robert Burnham, Awan Magellan Besar penuh dengan berbagai benda dan fenomena galaksi yang membuatnya dikenal sebagai “Rumah Harta Karun Astronomi, laboratorium luar angkasa terbesar untuk studi pertumbuhan dan evolusi bintang-bintang.” Hasil Survey menyatakan bahwa dalam Awan Magelan Besar telah ditemukan sekitar 60 Gugus Bintang Bola, 400 Planetari Nebula, dan 700 Gugus Bintang Terbuka beserta dengan ratusan ribu bintang-bintang raksasa dan maharaksasa didalamnya. Supernova 1987a yang pernah meledak ditahun 1987 juga terletak di kawasan Awan magellan besar.