Hujan meteor Perseids, akan menjadi pertunjukan menarik di awal bulan ini tepatnya Sabtu malam hingga minggu pagi dini hari 11-12 agustus 2012. Perseids mulai menampakkan diri pada 17 juli 2012 dan puncaknya akan terjadi pada 12 agustus 2012 dini hari serta berakhir 24 Agustus 2012. Meteor shower kali ini memiliki radiant di Rasi Perseus yang berada di langit bagian timur laut dimana ia baru akan terbit sekitar pukul 01.00WIB. Meteor yang akan berlalu-lalang diperkirakan akan mencapai 100 meteor per jam atau dengan kata lain Setiap menit, bakal jatuh lebih dari satu meteor. Batu-batu yang menjadi sumber hujan meteor Perseid ini berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. Setiap bulan Agustus, Bumi memasuki bekas lintasan komet itu sehingga debu-debu dan batu yang tersisa di lintasan komet masuk ke atmosfer Bumi sebagai hujan meteor, dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per detik. Posisi terdekat komet ini dengan Matahari yang terakhir terjadi pada 1992. Namun sayang nya saat rasi perseus muncul, bulan juga terbit pada waktu yang bersamaan sehingga dapat diprediksikan cahaya bulan akan mengganggu pengamatan hujan meteor pada meteor-meteor bermagnitudo rendah.
Bertempat di Anjungan kapal Kenpark, Laskar Teropong Surabaya Astronomy Club kembali melakukan ‘Cak Mat’ alias Cangkruk sambil ngamat. Observasi kali ini memang tak seramai saat Cak Mat edisi SDA Meteor Shower, namun yang membuat berbeda dari biasanya adalah dibawanya 2 teleskop land & sky dan 1 binokuler yang tentu membuat perburuan malam itu menjadi semakin menarik. Segera setelah jam menunjukkan pukul 22.00WIB, Para Laskar Teropong bersiap untuk segera melakukan pengamatan, teleskop segera disiapkan. Seperti biasa, dalam setiap ‘Cak Mat’ SAC, selalu ada tim FOKUS tersendiri, yang selalu siap sedia untuk mengamati meteor yang tiap saat bisa saja muncul. Mereka pun didominasi kaum hawa, dan telah siap di posisinya masing-masing. Dengan adanya tim FOKUS, bukan berarti member yang lain leha-leha, ‘Cak Mat’ kali ini, para Sky Gazer banyak dibagi ke beberapa kelompok, seperti tim Teleskop, tim Binokuler, tim Dokumentasi serta tim Astrofotografi. Semuanya saling melengkapi dalam pengamatan kali ini. Langit malam yang sunyi pun sontak jadi ramai saat para Laskar Teropong berteriak bersama ketika melihat laju fireball yang membelah langit. Selain meteor, ‘Cak Mat’ kali ini juga memfokuskan pengamatan ke peristiwa Okultasi Jupiterl. Tim yang semula fokus ke meteor shower kami bagi menjadi 2 kelompok, satu tetap fokus mengamati meteor, sedang yang lain berusaha mengabadikan momen Okultasi Jupiter. Bertepatan dengan terbit nya bulan diufuk timur pukul 01.05 WIB maka saat itu juga dimulailah pertunjukkan okultasi jupiter oleh bulan. Apa itu okultasi jupiter oleh bulan? Okultasi sejatinya merupakan istilah yang diberikan dimana seorang observer atau pengamat menyaksikan sebuah benda langit “yang tampak lebih besar” melintas didepan benda langit “yang tampak lebih kecil” yang menyebabkan seluruh permukaan/piringan benda langit “yang tampak lebih kecil” tertutup sempurna. Pada pagi 12 Agustus 2012, planet jupiter selama 70 menit akan menghilang dari atap langit akibat tertutup nya planet jupiter oleh piringan permukaan bulan dan akan muncul kembali pada pukul 02.15 WIB. Peristiwa okultasi jupiter oleh bulan dapat disaksikan diseluruh kepulauan indonesia dan akan terulang kembali sekitar tahun 2016.
Akhirnya tim Teleskop kami mendapatkan fokus dan momen yang pas saat Okultasi Jupiter akan berakhir, Tim Astrofotografi pun bersiap guna mendapatkan foto yang pas, dan akhirnya beberapa kali kami mendapat foto yang bagus.
Dari sisi yang lain, teriakan tim FOKUS masih saja mengejutkan tim Okultasi Jupiter. Semakin pagi, ternyata meteor yang kami lihat semakin banyak, hingga menembus angka 33. Kemudian laporan yang lain datang dari tim Binokuler yang melihat keindahan Pleiades serta Nebula in Orion.
Dan tak disengaja, tim Binokuler kami menemukan suatu objek yang tak lazim bergerak di angkasa, semula kami mengira itu hanya pesawat biasa, namun setelah diamati lebih detail, kami berhipotesa bahwa yang kami lihat itu adalah semacam satelit. Tim Dokumentasi pun tak mau kalah, dengan sigap mereka selalu mengabadikan momen-momen menarik yang terjadi. Setelah dirasa cukup, pengamatan pun berakhir kurang lebih pukul 03.30WIB. Tak lupa sebelum menyelesaikan pengamatan hari itu, kami berfoto bersama dan langsung bergegas pulang untuk persiapan kunjungan ke Planetarium Loka Jala Crana pada jam 09.00WIB di hari yang sama. Sungguh perjuangan dan kegigihan yang patut diacungi jempol dari Laskar Teropong Surabaya.