Siapa yang tidak mengenal saturnus? Planet ini sangat sering dibicarakan sebab cincinnya yang indah, tapi bukan hanya itu lho ciri unik saturnus, ada banyak keunikan – keunikan lain yang penting untuk kamu ketahui, agar semakin mencintai alam semesta, yuk simak biografi si Saturnus selengkapnya..
Saturnus adalah planet urutan ke-6 dalam tata surya kita dan merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangatlah jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak kecil dari permukaan Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik, wah..kalau tinggal disana kita bisa tidur 2 hari sekali..hehe..
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar materi penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal inilah yang menyebabkan tidak mungkin ada kehidupan di Saturnus.
Bentuk Fisik Saturnus
Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar disekitar khatulistiwa (bopeng dan menonjol di sekitar daerah ekuator). Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat yaitu 10 jam 14 menit waktu Bumi yang membuat katulistiwa menjadi lebih keluar dari pada umum nya. Saturnus adalah satu-satunya Planet di tata surya yang memiliki massa jenis lebih sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm³ (lebih sedikit daripada air), sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan mengapung (jadi membayangkan menggunakan pelampung Saturnus, yeyeye!!)
Atmosfer dan awan Saturnus
Komposisi bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena, etana dan fosfin. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS) dan di atas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada yang diluar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturnus. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph), yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.
|
|
Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan “Great Red Spot” pada Yupiter. Titik lonjong ini adalah badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 30 tahun waktu Bumi. Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933 dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan terbentuk kembali.
Cincin Saturnus
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini (Bagi satu dong Nus..^_^). Material pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Cincin ini terentang dari 6.630 km – 120.700 km di atas atmosfer Saturnus.
Sejarah Cincin Saturnus
Sejarahnya akan kita bahas lain kali ya, juga bersama dengan informasi tentang Saturnus yang masih banyak lagi… tetap di kafeastronomi.com