Mengapa bulan tampak memerah dan membesar

Bulan

ketika rembulan memasuki fase purnamanya, pernahkan kalian melihat bulan dengan rona wajah yang memerah ketika dekat dengan horizon? Mengapa si luna memerah? Apakah dia malu hingga tampak merona?? Tentu saja tidak seperti itu. Ada penjelasan tersendiri mengapa bulan jadi tampak memerah saat di dekat horison. Semua ini tak lepas dari pengaruh kondisi atmosfer bumi, serta hamburan dari sinar rembulan itu sendiri. Kasus ini  sama halnya dengan kenampakan langit yang biru di siang hari.

Kenampakan tersebut terjadi karena adanya pantulan sinar ke segala arah yang disebabkan oleh butir-butir gas oksigen dan nitrogen di atmosfer. Hal ini dikenal dengan nama hamburan Reayleigh. Besarnya hamburan ini berbanding terbalik dengan (pangkat empat) panjang gelombang. Sementara itu, sinar putih yang dipancarkan oleh matahari adalah terdiri dari berbagai warna dalam pelangi, diantaranya biru dan merah. Spektrum biru, memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada Spektrum merah, itu artinya hamburan yang terjadi pada Spektrum biru lebih besar daripada panjang gelombang spektrum merah. Karena spektrum biru lebih banyak terhambur di atmosfer, terkadang yang sampai pada pandangan kita adalah spektrum merah. sedangkan ketika suatu berkas cahaya berasal dari daerah horison, cahaya banyak sekali yang mengalami hamburan rayleigh, sehingga pada saat itu, yang tersisa lebih dominan spektrum merah.

Demikian pula dengan bulan. Ketika berada di dekat horison, gelombang sinar yang dihasilkan lebih panjang daripada ketika berada tepat di atas kita, sehingga dengan adanya hamburan rayleigh tersebut, spektrum biru lebih banyak terhambur sebelum sampai pada pandangan kita. Hasilnya spektrum merahlah yang mendominasi pemandangan tersebut.



Sementara itu, terdapat pula pengakuan dari beberapa orang yang melihat bulan lebih besar ketika berada di horison. Untuk hal ini, hanyalah ilusi mata kita saja. Ketika bulan berada di horison, ia akan dekat dengan berbagai benda di bumi, seperti  pepohonan, gedung, tower, dll, sehingga mata kita akan melihat bulan tampak begitu besar berada di dekat objek-objek “pembanding” yang berada dibumi. Sedangkan ketika bulan telah naik, ketika berada tepat di atas kita, tak ada lagi objek-objek pembandingnya. Bulan hanya tampak sendirian di langit yang luas, oleh karenanya ia seolah tampak lebih kecil daripada ketika di horison.

Ilusi mata. Credit: Howstuffworks.com

Leave a Reply