Sebelum penemuan teleskop oleh Sacharias Janssen dan Hans lipperhey hingga kemudian Galileo menggunakan teleskop untuk keperluan astronomi, seorang pengamat langit pada awalnya mengamati langit hanya dapat melihat benda-benda langit dengan mata telanjang seperti:
Jika anda mengingat kembali pada Bab 1, kita telah membahas bersama bahwa posisi Matahari di langit muncul bergeser dengan memperhatikan latar belakang bintang-bintang. Kita tidak mampu melihat bintang di siang hari, sehingga pergeseran Matahari dilangit tidak jelas dan tampak bagi sebagian orang. Namun, kita ketahui bersama bahwa banyak peradaban di era pra-teleskopik telah akrab dengan pergeseran Matahari dengan memperhatikan bintang-bintang dibelakangnya. Misalnya, dengan cermat mereka mempelajari terbitnya matahari dan tata letak dari bintang dan menggunakannya untuk menandai tanggal di kalender mereka. Munculnya bintang-bintang terang tepat sebelum matahari terbit(Heliacal rising of star ) merupakan indikasi langsung bagi mereka untuk menandai pergeseran Matahari terhadap bintang-bintang. Maksud dari heliacal rising of star adalah, Jika matahari kebetulan dari sudut pandang kita di berada didepan sebuah bintang tertentu, misalnya Sirius, maka bintang itu akan naik menjelang fajar dan peristiwa itu hanya terjadi satu hari dalam setahun. Keesokan harinya, Sirius akan terbit empat menit lebih awal sebelum matahari terbit karena Matahari bergerak ke ke arah timur bersama ekliptika.
Informasi lebih lanjut
Ada banyak informasi tentang terbitnya matahari dari website Universitas Stanford “Ancient Observatories, Timeless Knowledge“
Seperti yang anda lihat dari daftar benda langit diatas, hanya ada lima planet yang dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Bagi pengamat yang sama, apa yang membedakan planet dengan bintang-bintang? Ya, sekali lagi gerak semu harian mereka dilangit. Jika kita amati bersama, planet sejatinya juga tampak bergeser jika dibandingkan dengan bintang-bintang sebagai latar belakangnya, namun dengan cara yang lebih kompleks dari pada Matahari.
Berikut ini adalah gambar komposit dari planet mars selama tahun 2003.
Jika anda mempelajari jejak planet mars dilangit dengan dengan gambar APOD diatas, anda akan menemukan bahwa gerak bagian pertama dari gerakan planet mars adalah prograde(searah), atau ketimur seperti halnya matahari bila dibandingkan dengan bintang-bintang. Namun sekitar tanggal 30 juli, mars perlahan melambat dan melanjutkan untuk bergerak retrograde(berlawanan arah) atau bergerak kebarat bila kita lihat dengan dibandingkan bintang-bintang dibelakangnya. Setelah itu mars bergerak lambat lagi dan mulai bergerak prograde seperti pada awalnya yaitu bergerak kearah timur. Jika Anda mempelajari planet-planet yang dapat diamati dengan mata telanjang lainnya seperti Jupiter dan Saturnus, maka anda akan menemukan bahwa mereka ternyata menunjukkan memiliki perilaku yang sama. Jalur ini sering disebut sebagai “retrograde loop.” Sekali lagi dengan menggunakan Mars sebagai contoh, retrograde loop tidak selalu identik baik pada tanggal dimulainya dan berakhirnya dari loop retrograde, bentuk dari jejak lintasan retrograde dengan memperhatikan bintang dan titik-titik sepanjang ekliptika di mana loop ini dimulai.
Selama hampir diseluruh pertemuan ini, kita akan kembali mempelajari geometri dan gerakan tata surya dari awal hingga akhir, juga akan kita jelaskan bagaimana kita dapat memahami dengan mudah gerak retrograde yang salah satunya dialami oleh planet Mars. Baik, sementara ini tampaknya sangat sederhana jika kita fikirkan, namun butuh ribuan tahun bagi para ilmuwan untuk memecahkan masalah bagaimana hal ini dapat terjadi.