Lokasi Pengamatan : Kota Yogyakarta.
2 Oktober 2014 – Bulan Kuarter Awal
Pada bulan oktober, Fase Kuarter Bulan Awal akan terjadi pada hari Kamis 2 Oktober 2014. Saat itu, Bulan akan terbit dari lokasi pengamatan di ufuk timur pada pagi pukul 11.43 WIB tanggal 2 Oktober 2014 dan terbenam di ufuk barat pada pagi dini hari pukul 00.30 WIB tanggal 3 Oktober 2014.
8 Oktober 2014 – Bulan Purnama & Gerhana bulan Total
Pada bulan Oktober, peristiwa oposisi Bulan-Matahari atau yang sering kita sebut sebagai Bulan purnama (fullmoon) akan terjadi pada hari Rabu malam tanggal 8 Oktober 2014 pukul 17.52 WIB. Saat Bulan telah mencapai fase purnama, Bulan dapat kita amati dari lokasi pengamatan di langit timur setinggi 4 derajat. Bersamaan itu pula pada fase Bulan Penuh/Purnama, Bulan mengalami gerhana Bulan total dengan kontak awal Penumbra pada pukul 15:15 WIB, kontak awal Umbra pukul 16.14 WIB, puncak gerhana Bulan Total pada pukul 17:55 WIB, kontak akhir Umbra pukul 19:34 WIB dan kontak akhir Penumbra pukul 20:33 WIB
8 Oktober 2014 – Hujan Meteor Draconids
Hujan meteor Draconids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 6 Oktober hingga 10 Oktober 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Rabu 8 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan rendah dengan intensitas hujan meteor dalam perjamnya yaitu berkisar 18 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 18.00 WIB hingga fajar pada arah utara mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Draco. Namun puncak hujan meteor bersamaan dengan Bulan Purnama, sehingga kilatan cahaya meteor bakal terganggu terangnya malam oleh cahaya Bulan.
10 Oktober 2014 – Hujan Meteor Southern Taurids
Hujan meteor Southern Taurids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 10 September hingga 20 November 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Jum’at 10 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan sedang dengan intensitas hujan meteor yaitu berkisar 5 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 22.00 WIB hingga fajar pada arah timur mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Taurus. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang terangya yaitu bintang Aldebaran dan gugus bintang Pleiades.
|
|
11 Oktober 2014 – Hujan Meteor Delta Aurigids
Hujan meteor Delta Aurigids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 10 oktober hingga 18 Oktober 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Sabtu 11 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan sedang dengan intensitas hujan meteor yaitu berkisar 2 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 23.00 WIB hingga fajar pada arah timur laut mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Auriga. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang terangya yaitu bintang Capella.
16 Oktober 2014 – Bulan Kuarter Akhir
Pada bulan oktober, Fase Kuarter Bulan Akhir akan terjadi pada hari Kamis 16 Oktober 2014. Saat itu, Bulan akan terbit dari lokasi pengamatan di ufuk timur pada pagi pukul 23.39 WIB tanggal 15 Oktober 2014 dan terbenam di ufuk barat pada pagi dini hari pukul 11.43 WIB tanggal 16 Oktober 2014.
18 Oktober 2014 – Hujan Meteor Epsilon Geminids
Hujan meteor Epsilon Geminids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 14 oktober hingga 27 Oktober 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Sabtu 18 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan sedang dengan intensitas hujan meteor yaitu berkisar 3 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 01.00 WIB hingga fajar pada arah timur laut mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Gemini. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang terangya yaitu bintang Pollux dan Castor.
21 Oktober 2014 – Hujan Meteor Orionids
Hujan meteor Orionids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 2 oktober hingga 7 November 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Selasa 21 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan tinggi dengan intensitas hujan meteor yaitu berkisar 18 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat malam hari mulai pukul 23.00 WIB hingga fajar pada arah timur mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Orion. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang terangya yaitu bintang Rigel dan Betelgeuse.
|
|
24 Oktober 2014 – Bulan baru
Pada bulan Oktober, peristiwa konjungsi Bulan-Matahari atau yang disebut sebagai Bulan baru (newmoon) akan terjadi pada Jum’at pagi 24 Oktober 2014 pukul 04.58 WIB. Menjelang senja saat matahari terbenam di ufuk barat, Bulan akan memiliki ketinggian setinggi 4 derajat dari cakrawala(Horizon) dengan membentuk sudut elongasi Bulan-Matahari sebesar 5 derajat dan Bulan telah berumur 12 jam 34 menit. Secara astronomis pada saat itu hilaal sudah terbentuk. Sehingga pengamatan hilal dapat dilakukan.
24 Oktober 2014 – Hujan Meteor Leonis Minorids
Hujan meteor Leonis Minorids merupakan hujan meteor periodik yang terjadi sejak tanggal 19 oktober hingga 27 Oktober 2014 dengan puncak hujan meteor pada hari Jum’at 24 Oktober 2014. Meteor-meteor dari hujan meteor ini dikenal sebagai meteor bekecerlangan rendah dengan intensitas hujan meteor yaitu berkisar 2 meteor/jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada saat pagi hari mulai pukul 04.00 WIB hingga fajar pada arah timur mata angin, dengan sumber meteor berpusat pada rasi Leo. Rasi ini cukup mudah dikenali karena adanya bintang terangya yaitu bintang Regulus.
31 Oktober 2014 – Bulan Kuarter Awal
Pada bulan oktober, Fase Kuarter Bulan Awal akan kembali terjadi pada hari Jum’at 31 Oktober 2014. Saat itu, Bulan akan terbit dari lokasi pengamatan di ufuk timur pada pagi pukul 11.32 WIB tanggal 31 Oktober 2014 dan terbenam di ufuk barat pada pagi dini hari pukul 00.13 WIB tanggal 1 November 2014.
Download Kalender Event Astronomi bulan Oktober disini