Puncak Hujan Meteor Aurigids
Pada tanggal 1 September 2019 Hujan Meteor Aurigids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 6 meteor per jam. Hujan meteor Aurigids memiliki aktivitas hujan meteor dari 28 Agustus-5 September. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase Sabit Muda. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan tidak akan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Aurigids. Hujan meteor Aurigids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Auriga dan terbit pada pukul 02.00 waktu lokal.
Konjungsi Bulan – Spica
Pada tanggal 2 September Bulan berada pada fase Sabit Muda. Bulan Sabit Muda akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Spica. Bintang Spica tampak berwarna biru dan berada di sebelah selatan Bulan yang terbit pada pukul 08.02 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 20.31 waktu lokal.
Segitiga Bulan – Jupiter – Antares
Pada tanggal 5 September Bulan, planet Jupiter dan bintang Antares akan tampak berdekatan (konjungsi) dan membentuk formasi segitiga. Planet Jupiter yg berwarna coklat keputihan akan berada di sebelah timur Bulan sedang bintang Antares akan terletak di sisi selatan Bulan. Fenomena ini dapat disaksikan mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 23.15 waktu lokal.
Konjungsi Bulan – Jupiter
Pada tanggal 6 September 2019 Bulan Kuarter Awal akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan sebuah bintang terang tak berkelip berwarna coklat keputihan. Bintang terang tersebut sebenarnya adalah sebuah planet yang bila kita lihat menggunakan teleskop akan terlihat empat satelit alam yang berada di kanan-kirinya. Planet tersebut adalah planet Jupiter. Planet Jupiter tampak berada di sebelah barat daya Bulan yang pada saat itu terbit pukul 11.19 waktu lokal. Peristiwa Konjungsi Bulan – Jupiter dapat kita amati dengan mata telanjang dan akan berlangsung mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 00 waktu lokal.
Bulan Kuarter Awal
Fase Bulan Kuarter Awal akan terjadi pada 6 September 2019 . Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Setelah Matahari terbenam Bulan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita). Bulan akan tenggelam sekitar waktu tengah malam. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan mulai waktu tengah malam hingga sebelum Matahari terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.
Okultasi Bulan – Saturnus
Pada 8 September 2019 planet ke-enam di tata surya kita akan mengalami peristiwa okultasi. Peristiwa okultasi merupakan peristiwa dimana cakram benda langit yang tampak lebih besar menutup cakram benda langit yang lebih kecil. Sederhananya, peristiwa okultasi bisa kita sebut sebagai peristiwa gerhana. Jika selama ini yang kita kenal adalah gerhana Bulan maupun Matahari maka pada tanggal 8 september 2019 gerhana yang terjadi adalah gerhana planet Saturnus oleh Bulan. Peristiwa ini dapat kita saksikan pada tanggal 8 September pukul 21.13 WIB hingga pukul 22.15 WIB.
Puncak Hujan Meteor September Epsilon Perseids
Pada tanggal 9 September 2019 Hujan Meteor September Epsilon Perseids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 5 meteor per jam. Hujan meteor September Epsilon Perseids memiliki aktivitas hujan meteor dari 5-21 September. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase Bulan Cembung Awal. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor September Epsilon Perseids. Hujan meteor September Epsilon Perseids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang Perseus dan terbit pada pukul 22.00 waktu lokal.
Konjungsi Venus – Merkurius
Pada sore hari tanggal 13 September di belahan langit barat, planet Venus akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang terang tak berkelip yang tak lain adalah Planet Merkurius. Planet Merkurius tampak berwarna putih dan berada di sebelah selatan planet Venus yang saat itu terbit pada pukul 06.00 waktu local. Peristiwa Konjungsi Venus – Merkurius dapat kita amati dengan mata telanjang pada sore hari 13 September 2019 mulai selepas Matahari terbenam hingga pukul 18.08 waktu lokal.
Bulan Purnama
Pada tanggal 14 September 2019 Bulan akan mengalami fase purnama dengan puncak oposisi pada pukul 11 : 33 WIB. Pada fase ini Bulan terlihat berbentuk bulat penuh (Full Moon). Dalam satu malam penuh Bulan akan menerangi langit malam mulai dari Matahari terbenam hingga terbit kembali. Jarak Bulan terhadap Bumi pada saat itu sejauh 412.395 km.
Konjungsi Bulan – Aldebaran
Pada tanggal 20 September 2019 Bulan berada pada fase Kuarter Akhit. Bulan Kuarter Akhir akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Aldebaran. Bintang Aldebaran tampak berwarna oranye dan berada di sebelah selatan Bulan yang terbit pada pukul 22.35 . Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 22.35 waktu local hingga Matahari terbit.
Bulan Kuarter Akhir
Pada 22 September 2019 Bulan memasuki fase Kuarter Akhir. Pada posisi ini Bulan terlihat berbentuk separuh. Bulan akan terbit sekitar tengah malam dan akan berada di titik zenith (di atas kepala kita) saat Matahari terbit. Jika anda akan melakukan pengamatan langit disarankan setelah Matahari terbenam hingga waktu tengah malam sebelum Bulan terbit karena pada saat itu langit tidak terganggu oleh cahaya Bulan.
Konjungsi Bulan – Pollux
Pada tanggal 24 September 2019 Bulan berada pada fase sabit tua. Bulan Sabit Tua akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Pollux. Bintang Pollux tampak berwarna biru dan berada di sebelah utara Bulan yang terbit pada pukul 01.15 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai pukul 01.15 waktu lokal hingga Matahari terbit.
Puncak Hujan Meteor Daytime Sextantids
Pada tanggal 28 September 2019 Hujan Meteor Daytime Sextantids akan mencapai puncak aktivitasnya dengan intensitas hujan meteor sebanyak 5 meteor per jam. Hujan meteor Daytime Sextantids memiliki aktivitas hujan meteor dari 9 September-9 Oktober. Pada saat puncak hujan meteor terjadi, bulan berada pada fase Bulan Baru. Diperkirakan pada saat itu cahaya bulan tidak akan mengganggu selama jalannya pengamatan hujan meteor Daytime Sextantids. Hujan meteor Daytime Sextantids memiliki radiant atau sumber semu meteor di rasi bintang sextant dan terbit pada pukul 03.30.
Bulan Baru
Pada tanggal 29 September 2019 Bulan memasuki fase Bulan Baru dengan konjungsi Bulan Matahari terjadi pada pukul 01 : 27 WIB. Pada fase ini Bulan tidak terlihat di langit. Pada fase ini adalah saat terbaik untuk mengamati langit malam karena dalam satu malam penuh langit terbebas dari cahaya Bulan. Jika anda ingin melakukan pengamatan hilal pada 6 September 2019 maka saat Matahari terbenam di sore hari posisi hilal akan setinggi ± 9°.
Konjungsi Merkurius – Spica
Pada tanggal 29 September 2019 planet Merkurius akan tampak berdekatan (konjungsi) dengan bintang Spica. Bintang Spica tampak berwarna biru dan berada di sebelah selatan planet Merkurius yang terbit pada pukul 06.25 waktu lokal. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang dan berlangsung mulai Matahari terbenam hingga pukul 18.43 waktu lokal.