Sebait doa di observatorium JAC mengantarkan keberangkatan delapan penjelajah langit ke lokasi pengamatan. Menyasak jalanan Kota Jogjakarta selama 45 menit, dan berakhir di Landasan Pacu Faderasi Aero Sport Indonesisa, Depok, Bantul, Jogjakarta. Di lokasi tersebut, telah menunggu 25 kawanan sesama pengamat langit. Misi kali ini adalah pengamatan Hujan Meteor Perseids dan okultasi Jupiter oleh Bulan.
Setibanya di lokasi jarum jam menunjukkan angka 23.40 untuk waktu Indonesia bagian barat, kondisi langit sudah menampakkan gejala berawan, di tambah lagi dengan angin laut yang berhembus tak tau ampun. Tanpa berlarut-larut meratapi cuaca yang kurang cerah serta udara dingin yang menusuk, kami langsung mempersiapkan peralatan observasi, tiga teleskop dan satu binokuler.
Selagi menanti Perseus terbit di horizon timur, Galaksi Andromeda menjadi objek bidikan salah satu teleskop. Andromeda, seringkali disebut sebagai galaksi tetangga Bimasakti karena jaraknya yang dekat, serta kesamaan pada bentuknya yang spiral. Dari eyepiece tampak selapis kabut kecil mungil sebagai visualisasi Andromeda. Tak menyangka bahwa dari selapis kabut kecil tersebut memuat jutaan bintang beserta benda langit lainnya.
Jarum jam baru saja menunjukkan pergantian hari, dan langit sedikit berbaik hati pada kami. Awan rendah di langit bagian selatan mulai beranjak, dan bintang-bintang pun mulai tampak mata. Kepala menengadah, dan perburuan Meteor Perseids pun dimulai. Namun sayang sekali ketika kami baru melihat enam kilatan meteor, langit lagi-lagi tertutup awan rendah, dan tanpa tanggung-tanggung, seluruh langit tertutup olehnya. Kegiatan pun berubah, ada yang memilih berbaring memejamkan mata meresapi dingin udara pinggir pantai, ada yang memilih memasak mie dengan harapan bisa menghangatkan tubuh, dan ada pula yang memilih untuk bercengkerama menghibur diri atas mendungnya langit.
Awan Stratus masih kukuh menggantung di langit hingga pukul 01.00 WIB, waktu yang dijanjikan akan terjadi okultasi Jupiter oleh Bulan. Bahkan hingga pukul 02.30 WIB, ketika Jupiter sudah tidak lagi tertutup oleh piringan Bulan, langit masih saja berawan. Dengan kata lain, misi pengamatan proses Okultasi Jupiter ini gagal karena cuaca yang tidak mendukung. Dan okultasi tahun 2016 menjadi harapan pengamatan selanjutnya.
Karena dirasa langit tidak menunjukkan gejala akan cerah, maka diputuskan untuk packing, dan mengakhiri observasi tersebut. Diantarkan suara ombak yang kian melemah, para penjelajah langit malaju meninggalkan lokasi Landasan Pacu FASI Depok.