Asteroid 2012 DA14 bakal melintas sangat dekat dengan Bumi pada Sabtu dinihari 16 Februari 2013 pukul 02:26 WIB mendatang. Saat itu asteroid hanya akan berjarak 27.700 km saja dari permukaan Bumi kita.
Dengan demikian asteroid 2012 DA14 bakal melintas pada ketinggian lebih rendah dibanding orbit geostasioner dan geosinkron. Baik orbit geostasioner maupun geosinkron sama-sama memiliki ketinggian 35.786 km di atas permukaan Bumi sehingga sebuah satelit buatan yang ditempatkan di sana akan memiliki periode revolusi yang tepat sama dengan periode rotasi Bumi. Bedanya orbit geostasioner berkedudukan tepat di atas garis khatulistiwa sementara orbit geosinkron menyudut (berinklinasi) terhadap garis khatulistiwa. Konsekuensinya seseorang di permukaan Bumi menyaksikan satelit buatan di orbit geostasioner seakan-akan diam tak bergerak pada sebuah garis bujur tertentu tepat di atas garis khatulistiwa. Sementara satelit buatan di orbit geosinkron akan nampak bergerak mondar-mandir dari utara ke selatan menyusuri sebuah garis bujur tertentu di sekitar garis khatulistiwa. Maka kedua orbit ini bernilai cukup strategis sebab menjadi sumber daya alam yang terbatas sehingga diperebutkan banyak negara guna menempatkan satelit-satelit komunikasi komersial mereka.
|
|
Asteroid 2012 DA14 bakal datang mendekati Bumi dari kegelapan antariksa hingga jarak 27.700 km saja atau lebih dekat dibanding orbit geostasioner dan geosinkron. Meski demikian peluangnya untuk berbenturan dengan satelit aktif di salah satu dari kedua orbit tersebut bisa diabaikan. Musababnya bidang orbit asteroid 2012 DA14 membentuk sudut 85 derajat atau nyaris tegaklurus terhadap bidang orbit Bumi, sehingga asteroid akan mendekati Bumi dalam lintasan yang membentang dari atas kutub selatan menuju kutub utara. Sehingga saat asteroid tiba di ketinggian 35.786 km, ia masih berjarak cukup jauh dari orbit geostasioner dan geosinkron. Dan saat asteroid mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, yang terjadi di atas Samudera Hindia di lepas pantai Sumatra pada koordinat 4 LS dan 93,5 BT, asteroid sudah menyusur di bawah ketinggian orbit geostasioner dan geosinkron tanpa harus bersentuhan dengan kedua orbit ini.
Demikian halnya potensinya bertumbukan dengan Bumi. Meski melintas-sangat dekat dan memecahkan rekor sebagai asteroid besar yang berjarak terdekat Bumi, peluang asteroid 2012 DA14 untuk jatuh menumbuk Bumi adalah nol. Dengan demikian asteroid ini hanya bakal lewat saja tanpa menyalakan alarm sistem bahaya asteroid. Manusia mencermati asteroid ini hanya dalam rangka untuk mendapatkan pengetahuan dasar lebih lanjut terkait sifat-sifat fisisnya guna menyempurnakan strategi defleksi asteroid/komet bilamana ada benda langit sejenis yang benar-benar bakal mengancam Bumi kelak.
Indonesia
Dengan titik terdekat asteroid 2012 DA14 ke Bumi adalah Samudera Hindia lepas pantai barat Sumatra pada koordinat 4 LS dan 93,5 BT maka Indonesia menjadi kawasan terbaik di Bumi guna menyaksikan peristiwa langka dan bersejarah perlintasan sangat dekat asteroid 2012 DA14 ini.
Proyeksi lintasan asteroid 2012 DA14 di permukaan Bumi menunjukkan hingga Sabtu 16 Februari 2013 pukul 00:00 WIB, asteroid ini masih berposisi jauh tinggi di atas Antartika. Namun seiring berjalannya waktu, secara dramatis asteroid mulai bergerak cepat ke utara menyeberangi Samudera Hindia di lepas pantai barat Australia (pukul 02:00 WIB) dan Sumatra (pukul 02:30 WIB). Secara berturut-turut kemudian asteroid melintas tinggi atas Bangladesh, Tibet, Kazakhstan dan Rusia bagian barat untuk kemudian memasuki perairan Samudera Arktika di kutub utara, tepatnya di atas Islandia. Namun, baik di wilayah-wilayah tersebut maupun di lepas pantai Australia, asteroid ini hanya nampak sebagai bintik cahaya redup dengan magnitudo di sekitar +10. Asteroid akan nampak paling terang hanya ketika berada di lepas pantai Sumatra.
Jadi, bagaimana Indonesia, mau membiarkan peluang langka ini terbuang percuma?