Gerhana matahari menjadi fenomena alam yang terjadi ketika cahaya matahari yang akan sampai ke bumi terhalang oleh bulan sehingga sebagian atau seluruh permukaan bumi tampak gelap. Terdapat 4 jenis gerhana matahari yaitu gerhana total, gerhana sebagian, gerhana cincin, dan gerhana hibrida. Di tahun 2014 ini, bumi akan mengalami gerhana matahari sebanyak 2 kali yaitu gerhana matahari cincin pada 29 April dan gerhana matahari total pada 23 Oktober. Kali ini akan kita bahas secara rinci mengenai gerhana matahari pertama di tahun 2014.
|
|
Gerhana matahari cincin terjadi ketika bumi-bulan mencapai jarak yang jauh hingga permukaan bulan menutupi bagian cakram matahari. Karena jarak bumi-bulan yang jauh, tidak semua cakram matahari terlihat tertutup bulan. Bagian paling luar cakram matahari dapat terlihat dari bumi, sedang bagian tengahnya gelap tertutup bulan. Bagian terang itulah yang tampak seperti cincin. Gerhana matahari cincin pada tanggal 29 April ini sedikit berbeda karena sumbu pusat bayangan atumbral tidak sepenuhnya menutupi permukaan bumi namun menutup tepiannya saja. Kejadian ini tergolong langka karena dari 3956 gerhana matahari cincin dalam periode 5000 tahun terakhir, hanya 1.7% saja gerhana matahari cincin yang tidak terpusat (non-central).
Tepi utara yang pertama kali terkena bayangan atumbral adalah daerah Antartika pada pukul 05:57:35 UT. Puncak gerhana terjadi pada pukul 06:03:25 UT. Untuk pengamat pada koordinat geografis dekat sumbu bayangan (131° 15.6’E, 79° 38.7’S), Matahari akan muncul di horizon saat fase gerhana cincin selama 49 detik. Enam menit kemudian (06:09:36 UT), bayangan antumbral tidak lagi menutupi permukaan Bumi sebagai tanda bahwa gerhana berakhir. Gerhana matahari sebagian dapat dilihat di wilayah selatan Samudera Hindia, ujung selatan Indonesia, dan seluruh wilayah Australia. Menariknya, gerhana di wilayah Antartika seperti membentuk huruf D. Informasi lengkap mengenai gerhana di wilayah Australia: http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OHfigures/OH2014-Fig02.pdf
Gerhana matahari cincin dapat dilihat di 37 wilayah di dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung dapat melihat peristiwa ini. Di Indonesia, gerhana dapat terlihat di wilayah Denpasar, Malang, Kupang, dan Yogyakarta. Berikut tabel data gerhana di wilayah Indonesia:
Tabel waktu gerhana di Indonesia:
Gerhana matahari tentu tidak boleh dilihat secara langsung dengan mata telanjang karena berbahaya bagi mata bahkan dapat menimbulkan kebutaan. Ada beberapa alternatif cara untuk dapat melihat fenomena gerhana matahari. Pertama, menggunakan proyeksi pinhole. Caranya dengan membuat lubang kecil pada kertas alumunium foil. Di depan kertas alumunium diletakkan kertaas berwarna putih. Kita dapat melihat matahari pada kertas putih tersebut. Kedua, proyeksi dengan teleskop atau binokuler. Caranya dengan meletakkan kertas berwarna putih beberapa sentimeter dari eyepiece teleskop/binokuler. Cahaya matahari akan terlihat pada kertas tersebut. Ketiga, melihat gerhana secara langsung menggunakan kacamata khusus dengan filter matahari. Keempat, melihat gerhana dengan teleskop khusus yang sudah dilengkapi degan filter untuk mengamati matahari.
Gerhana matahari cincin tanggal 29 April 2014 mendatang menjadi salah satu event dari Global Astronomy Month 2014. Global Astronomy Month (GAM) merupakan event pengamatan astronomi global yang diadakan setiap April. GAM mengajak orang di seluruh dunia untuk bersama-sama menyemarakkan motto Astronomers Without Borders “One People, One Sky”. GAM mengajak komunitas-komunitas astronomi di seluruh dunia untuk turut bergabung dalam event international ini dengan cara registrasi pada website GAM (http://www.astronomerswithoutborders.org/global-astronomy-month-2014.html).
Sumber tulisan:
http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OH2014.html
http://astro.ukho.gov.uk/eclipse/0232014/
http://www.astronomerswithoutborders.org/global-astronomy-month-2014.html
http://www.skyandtelescope.com/observing/objects/eclipses/3306081.html
Waaaahhh… Dikit amat tertutupinya. :((