September ceria, itu adalah kesan awal banyak orang jika telah menyapa september. Begitu pula yang dirasakan oleh segenap keluarga besar Surabaya Astronomy Club. Selain memasuki bulan yang menjadi pertanda ultah SAC semakin dekat, tepat pada 1 september 2012 kemarin, SAC berhasil mensukseskan agenda Star party mereka. Bertempat di taman apsari jalan gubernur suryo, komunitas astronomi yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini berhasil menggaet puluhan pengunjung taman apsari untuk sejenak mengintip bulan lewat teleskop.
Masih dalam suasana blue moon, SAC-pun mengenalkan fenomena langka tersebut ke masyarakat Surabaya. Blue moon sendiri adalah istilah dimana dalam satu bulan terjadi dua kali purnama. Hal ini disebabkan lunasi Bulan yang lamanya sekitar 29,5 hari sedangkan jumlah hari dalam satu bulan kalender matahari ada yang 31 hari. Blue moon sendiri bukan bermakna bulannya berwarna biru, namun sejarah mencatat ketika kebetulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan, asap kebakaran membuat wajah bulan berwarna biru sehingga orang menghubungkan dengan kejadian langka tersebut. Saat itu sangat bagus untuk mengamati permukaan bulan karena seluruh wajahnya yang menghadap ke bumi, kini nampak semua disinari oleh matahari. Dengan mata telanjang kita dapat melihat pola gambar yang ada dipermukaannya. Namun kami mencoba untuk lebih ‘mendekatkan’ mata masyarakat terhadap kawah-kawah bulan dengan teleskop kami.
Tidak kurang dari 5 teleskop dan 1 binokuler kami bawa dalam pengamatan kemarin. Dan hasilnya pun menawan. Animo masyarakat Surabaya terhadap astronomi sangatlah besar. Mulai dari balita hingga lansia silih berganti mencoba mengintip kawah bulan, berbagai lapisan masyarakat pun berbaur menjadi satu dalam area pengamatan. Banyak celotehan-celotehan lucu yang keluar dari bibir masyarakat setelah melihat kawah bulan yang sangat terang malam itu, ada yang mengatakan mirip gambar wanita, gambar kepiting, mirip gambar wayang, anak burung bahkan ada yang mengatakan mirip gambar kelinci.
Tidak sedikit yang tergiur lebih dalam terkait astronomi, mereka pun bertanya macam-macam. Namun dengan ramah para punggawa SAC pun menanggapi pertanyaan mereka satu per satu, hingga tak terasa waktu pun menginjak pukul 21.00 WIB. Setelah tiga jam stand by ditemani masyarakat Surabaya yang penuh rasa ingin tahu, kami pun merasa cukup dalam pengamatan Blue moon kali ini.
Pengamatan kali ini sangat terasa special mengingat kami menempatkan masyarakat pada prioritas utama. Karena memang pada awalnya, kami pun bertujuan untuk lebih bisa mengenalkan masyarakat kepada ilmu astronomi, yang sejauh ini masih sangat kurang dimengerti oleh masyarakat luas, padahal sebenarnya di dalam kajian astronomi, masih banyak keasyikan-keasyikan yang mungkin baru sedikit yang memahami. Seperti pengamatan bulan kali ini contohnya.
Akhirnya kami pun menutup pengamatan malam itu dengan berfoto bersama, dilanjut dengan briefing sejenak, membahas agenda SAC terkait ultah SAC yang ke-6. Semoga di bulan yang ceria ini, SAC bisa membawa keceriaan tersendiri di hati masyarakat Surabaya.
Salam Laskar teropong !!!